Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Ibu artis dan penyanyi Marshanda, Riyanti
Sofyan, membantah telah "memasung" putrinya di satu rumah sakit swasta
beberapa waktu lalu.
"Tidak ada pemasungan. Tidak ada seperti yang diberitakan itu sama sekali... Dia masuk rumah sakit dengan keadaan yang sangat nyaman," katanya saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Jumat.
Rianti membenarkan bahwa dia dan beberapa perawat menjemput Marshanda di apartemennya untuk menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit.
Namun, menurut dia, tindakan ini dilakukan atas saran dokter yang telah merawat Marshanda sejak 2009.
"Sebelum saya melakukan penjemputan itu, saya coba berbicara dengan dokter yang selama ini merawat dia sejak tahun 2009. Ternyata dokter menyampaikan bahwa dia tidak minum atau tidak menjalankan treatment-nya selama empat bulan terakhir," kata Rianti.
Menurut Rianti, Marshanda dalam keadaan sadar dan tidak melakukan perlawanan apapun saat dijemput.
"Sama sekali tidak ada perlawanan. Dia cuma bilang dia mau nelpon pengacaranya. Sesudah itu, kita coba sampaikan lagi pada dia, dan saat dilakukan treatment, dia sama sekali tidak ada perlawanan," katanya.
"Sama sekali tidak pingsan, tidak lemas. Bahkan dia ngajak adiknya satu mobil sama dia," tambah dia.
Rianti juga membantah menyiagakan preman di rumah sakit tempat Marshanda dirawat.
Sebelumnya pengacara OC Kaligis mengatakan Marshanda dipasung selama delapan hari sejak 26 Juli di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat.
OC Kaligis menyebut Marshanda dijemput dan disuntik paksa oleh dokter tanpa persetujuannya. Dia juga membeberkan bukti berupa dokumen tertulis dan rekaman suara Marshanda tentang penjemputan paksa yang keluarganya.
Dia menyatakan tindakan pemasungan itu bermula ketika Marshanda hendak pisah rumah dengan ibunya namun tidak disetujui.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
"Tidak ada pemasungan. Tidak ada seperti yang diberitakan itu sama sekali... Dia masuk rumah sakit dengan keadaan yang sangat nyaman," katanya saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Jumat.
Rianti membenarkan bahwa dia dan beberapa perawat menjemput Marshanda di apartemennya untuk menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit.
Namun, menurut dia, tindakan ini dilakukan atas saran dokter yang telah merawat Marshanda sejak 2009.
"Sebelum saya melakukan penjemputan itu, saya coba berbicara dengan dokter yang selama ini merawat dia sejak tahun 2009. Ternyata dokter menyampaikan bahwa dia tidak minum atau tidak menjalankan treatment-nya selama empat bulan terakhir," kata Rianti.
Menurut Rianti, Marshanda dalam keadaan sadar dan tidak melakukan perlawanan apapun saat dijemput.
"Sama sekali tidak ada perlawanan. Dia cuma bilang dia mau nelpon pengacaranya. Sesudah itu, kita coba sampaikan lagi pada dia, dan saat dilakukan treatment, dia sama sekali tidak ada perlawanan," katanya.
"Sama sekali tidak pingsan, tidak lemas. Bahkan dia ngajak adiknya satu mobil sama dia," tambah dia.
Rianti juga membantah menyiagakan preman di rumah sakit tempat Marshanda dirawat.
Sebelumnya pengacara OC Kaligis mengatakan Marshanda dipasung selama delapan hari sejak 26 Juli di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat.
OC Kaligis menyebut Marshanda dijemput dan disuntik paksa oleh dokter tanpa persetujuannya. Dia juga membeberkan bukti berupa dokumen tertulis dan rekaman suara Marshanda tentang penjemputan paksa yang keluarganya.
Dia menyatakan tindakan pemasungan itu bermula ketika Marshanda hendak pisah rumah dengan ibunya namun tidak disetujui.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014