Pelayanan terpadu di seluruh Puskesmas yang ada di Provinsi Gorontalo, menjadi program inovasi dalam rangka menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian balita (AKB).

Hal itu diungkap inisiator pelayanan terintegrasi program penurunan AKI dan AKB di Gorontalo, dr AR Mohammad, SpPD, FINASIM di Gorontalo, Kamis.

Menurutnya, AKI dan AKB di Gorontalo perlu dinolkan, diantaranya melalui peran dokter penyakit dalam (internist) untuk pemeriksaan ibu hamil sejak dini.

Pemeriksaan ini sangat penting dilakukan, agar bisa mendeteksi penyakit-penyakit yang diderita ibu hamil semasa proses kehamilannya.

Sebab salah satu penyebab AKI adalah penyakit dalam yang diderita para ibu hamil sebelum dan saat kehamilan.

Seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, diabetes dan penyakit dalam lainnya, yang kurang terdeteksi saat proses kehamilan.

Maka, kata mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Gorontalo itu perlu peran internist dalam melakukan deteksi dini untuk beberapa penyakit dalam pada ibu hamil, yang dilakukan melalui program inovasi pelayanan terintegrasi di puskesmas.

"Kami memulainya dari puskesmas, sebab rata-rata ibu hamil memeriksakan kehamilannya di puskesmas dan program ini pun sudah berjalan, sebagai solusi penting dalam menurunkan AKI dan AKB," ujarnya.

Pelayanan terintegrasi, tambahnya dilakukan dokter ahli kebidanan, penyakit dalam dan dokter ahli anak.

Program inovatif ini pun diharapkan menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain di Indonesia, sebab pelayanan terintegrasi pada pemeriksaan ibu hamil baru kali ini diterapkan.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019