Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Selasa, meminta KPU dan Panwaslu Kota Gorontalo bekerja profesional agar tidak menimbulkan hal-hal yang memancing reaksi masyarakat.

Ia mengakui situasi keamanan beberapa hari terakhir cukup terganggu, karena dinamika dalam pilkada Kota Gorontalo menjelang pemungutan suara tanggal 28 Maret 2013.

Namun dia menjamin situasi keamanan bisa dikendalikan oleh pihak keamanan, karena pemprov telah membahasnya dalam rapat musyawarah pimpinan daerah (muspida).

"Faktor keamanan juga tergantung pada bagaimana kinerja para penyelenggara pilkada. Kalau KPU dan Panwaslu profesional, saya pikir masyarakat tidak akan anarki," ujarnya.

Gubernur berharap KPU tidak takut dalam menjalankan tugasnya, meski sekalipun mendapat tekanan maupun ancaman dari kelompok tertentu.

Selain kedua lembaga itu, gubernur juga meminta masyarakat tidak terprovokasi oleh isu-isu yang mengarah pada kekerasan dan intimidasi.

Dalam berdemokrasi, lanjutnya, masyarakat harus pintar-pintar menyaring informasi dan mengabaikan ajakan yang bersifat provokatif serta merusak stabilitas keamanan.

"Rumah dinas saya juga dilewati orang-orang yang entah dari mana berkonvoi, beberapa wartawan dipukuli dan juga ada laporan dari masyarakat. Tapi saya optimis ke depan situasi akan lebih baik karena Kapolda sudah menjamin itu," ungkapnya.

Ia mengimbau seluruh korban kekerasan dalam pilkada menempuh jalur hukum dan bukan justru membalas dengan kekerasan yang sama.  

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013