Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Direktur Eksekutif Burung Indonesia, Agus Budi Utomo mengatakan, pihaknya memilih Marisa, Kabupaten Pohuwato sebagai penempatan pondok kerja yang baru, untuk mempermudah upaya pelestarian burung di Provinsi Gorontalo.

Menurutnya, Burung Indonesia merupakan LSM bidang pelestarian alam ini, sudah beraktivitas di Gorontalo sejak tahun 2009 untuk menyiapkan Program Restorasi Ekosistem di Gorontalo, dengan pusat koordinasi dilakukan dari Kota Gorontalo dan Bogor.

"Marisa cocok sebagai pusat koordinasi, karena lebih dekat dengan lokasi program kami di wilayah Kabupaten Pohuwato dan Boalemo," ujarnya, Kamis.

Ia menjelaskan, Provinsi Gorontalo masih memiliki hutan yang cukup luas, sekitar 826.000 hektar.

Lebih dari setengahnya merupakan kawasan hutan produksi. Hutan seluas 340.000 hektar tersebut membentang dari Kabupaten Pahuwato dan Kabupaten Boalemo yang dikenal sebagai "blok hutan Popayato-Paguat".

Ia menambahkan, selain hutan produksi, pada areal hutan ini terdapat pula dua kawasan konservasi dan sembilan kawasan hutan lindung.

"Luas kawasan yang terkoneksi ini mencakup 70 persen dari seluruh luasan kawasan konservasi dan hutan lindung di Gorontalo," imbuhnya.

Hutan alam Popayato-Paguat, lanjutnya, berpotensi menjadi "connecting landscape", yang menghubungkan blok hutan dengan fungsi produksi, konservasi maupun lindung menjadi bentang hutan yang kompak.

Kekayaan tersebut merupakan kebanggaan yang seharusnya bisa mendorong masyarakat untuk melakukan upaya-upaya pelestarian dan perlindungannya.

"Salah satu program Burung Indonesia adalah berupaya membangun apresiasi, pemahaman, kepedulian, serta kecintaan masyarakat pada upaya pelestarian burung dan habitatnya di Indonesia dalam berbagai kegiatan," tambahnya.

Ia berharap pemerintah daerah dan masyarakat di dua kabupaten tersebut bias member dukungan penuh dalam program Burung Indonesia itu.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014