Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Direktur Eksekutif Burung Indonesia, LSM bergerak bidang pelestarian lingkungan, Agus Budi Utomo, mengatakan, sejak dulu burung di Gorontalo telah menjadi sumber inspirasi bagi perkembangan sosiokultural masyarakat setempat.

Penggunaan simbol dalam tradisi dan ritual budaya masyarakat baik dalam pakaian adat, seni tarian, ataupun hal lainnya menjadi bukti bahwa burung merupakan sumber inspirasi bagi seni dan budaya sejak dahulu.

Menurut Agus, Selasa, faktanya hingga hari ini invasi modernisasi telah membawa nilai baru yang secara tidak sadar mulai menggerus kebanggaan masyarakat kepada budaya lokal.

"Dan mengancam eksistensi tradisi kultural Gorontalo," ujar Agus.

Hal serupa juga terjadi pada keberadaan banyak burung di Gorontalo, berbagai jenis harus bertahan dalam keterancaman yang diakibatkan oleh kerusakan hutan sebagai habitatnya, maupun aktivitas perburuan yang masih terus terjadi.

Sebagian jenis burung yang menjadi sumber inspirasi seni dan budaya itu kini terancam punah, seperti halnya jenis Maleo Senkawor dan Julang Sulawesi.

"Upaya melestarikan kekayaan seni budaya tradisional akan sulit dilakukan jika kita tidak berupaya melestarikan kekayaan hidupan liar, termasuk burung, yang menjadi sumber inspirasinya," Kata Agus.

Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia atau lebih dikenal dengan Burung Indonesia merupakan organisasi konservasi nasional yang berupaya melestarikan semua jenis burung liar di Indonesia dan habitatnya dengan dukungan masyarakat luas dan kemitraan bersama jaringan masyarakat lokal.

Pewarta: Wahiyudin Mamonto

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014