Harga sejumlah bahan pokok yang dijual di beberapa pasar tradisional di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mengalami kenaikan menjelang perayaan lebaran atau Idul Fitri 1440 Hijriah.

Penjual bahan pokok di pasar Sentral, Opi Makuni, mengatakan kenaikan sejumlah bahan pokok tersebut disebabkan oleh banyaknya permintaan pesanan dalam menghadapi peringatan hari besar yang dilaksanakan setiap tahunnya itu.

"Sejak awal Ramadhan, harga minyak goreng di pasaran terus mengalami kenaikan, dari harga sebelumnya yang dijual Rp180 ribu/20 liter saat ini menjadi Rp210 ribu/20 liter," jelasnya.

Meskipun harga minyak goreng yang diambil saat ini sedang tinggi, namun dirinya tetap menjual minyak dengan harga standar agar para pelanggan bahan pokok tetap mau membeli di lapak miliknya.
 
"Minyak goreng yang saya jual yaitu Rp18 ribu/satu setengah liter, kemudian Rp12 ribu/satu liter dan Rp6 ribu/setengah liter," ungkapnya.

Sama halnya seperti bahan pokok lainnya, tepung juga mengalami kenaikan harga dari Rp505 ribu/50kg tepung, menjadi Rp650 ribu/50kg tepung.

"Saya menjual terigu Rp15 ribu/kg, padahal sebelumnya terigu masih saya jual Rp13 ribu/kg," jelasnya.

Naiknya harga kebutuhan pokok juga mempengaruhi harga mentega yang saat ini juga ikut naik Rp13 ribu/kg mentega, naik menjadi Rp 15 ribu/kg mentega.

Kondisi kenaikan harga sejumlah bahan pokok ternyata sudah mejadi hal biasa yang sering dialami bagi pembeli apalagi menjelang lebaran.

Salah satu pembeli, Rina, mengaku bahwa naiknya harga bahan pokok sering terjadi menjelang lebaran, oleh sebab itu dirinya memutuskan untuk membeli bahan pokok lebih banyak sebagai stok.

"Saya beli banyak untuk menjaga jangan sampai saat lebaran nanti harga bahan pokok akan semakin tinggi dipasaran," ujarnya.

Pewarta: Dian Bawenti

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019