Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pihak PLN mengimbau masyarakat di Gorontalo untuk hemat menggunakan listrik, meskipun kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) belum lama ini, tidak berlaku untuk tegangan 450-900 watt.

Hal itu diungkap Manajer Bidang Niaga PLN Suluttenggo, Priyo Nugroho, Senin, di Gorontalo Utara, terkait diresmikannya operasional tower transmisi di wilayah Kepulauan Ponelo.

Ia mengatakan, hemat penggunaan listrik akan sangat membantu masyarakat lainnya, khususnya di wilayah perbukitan maupun pedalaman untuk menikmati penerangan yang memadai.

Saat ini diakuinya, tidak ada pemadaman listrik bergilir di wilayah Provinsi Gorontalo, meskipun beban puncak penggunaannya mencapai 80 Mega watt (MW) dan yang mampu disuplai pembangkit yang ada di Gorontalo hanya sebesar 50 MW, sedangkan daya lainnya disuplai dari wilayah Minahasa, Sulawesi Utara.

"Sehingga masyarakat diimbau untuk tetap berhemat menggunakan listrik, khususnya di wilayah Kepulauan Ponelo yang baru menikmati sarana penerangan ini," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan dan Program Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Munir Ahmad, mengatakan, kondisi kelistrikan Gorontalo yaitu kapasitas daya terpasang sebesar 62,8 MW, daya mampu 55,2 MW, beban puncak sebesar 64,4 MW dan rasio elektrifikasi sebesar 67,81 persen.

Sedangkan sampai dengan akhir 2014 rasio elektrifikasi di provinsi ini diperkirakan akan mencapai 70-71 persen.

Ia menjelaskan, sesuai Undang-undang Ketenagalistrikan nomor 30 tahun 2009 pasal 4 ayat 3, mengamanahkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menyediakan dana dalam pengembangan listrik pada kelompok masyarakat tidak mampu.

Kemudian, pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik di daerah yang belum berkembang, pembangunan tenaga listrik di daerah terpencil dan perbatasan serta listrik perdesaan.

Sehingga tahun anggaran 2013 dana untuk pembangunan listrik perdesaan di seluruh Indonesia sebesar Rp2,9 triliun dan tahun 2014 mencapai Rp2,3 triliun.

Di mana pembangunan listrik perdesaan Provinsi Gorontalo melalui dana APBN Kementerian ESDM tahun 2013 sebesar Rp79,8 miliar dan tahun 2014 sebesar Rp79,5 miliar.

Untuk membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 99,975 kms, jaringan tegangan rendah sepanjang 207,508 kms dan gardu distribusi 92 unit/5,45 MVA dn listrik hemat serta murah untuk 7.124 rumah tangga sasaran (RTS).

Pihaknya menyambut positif upaya pemerintah Provinsi Gorontalo dan pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara yang menganggarkan dana untuk sektor ketenagalistrikan tahun 2013 untuk pembangunan tower transmisi yang menghubungkan pelabuhan Kwandang dengan Kepulauan Ponelo.

"Ini adalah program satu-satunya di Indonesia di mana jaringan listrik mampu menembus wilayah kepulauan," ujar Munir yang mengaku kontribusi ini mampu meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia pada tahun 2013 sekitar 80,5 persen dan target rasio elektrifikasi tahun 2014 sebesar 81,5 persen.

Kementerian ESDM kata Munir, sangat mendukung pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan menggunakan energi baru terbarukan, olehnya pemerintah daerah, Perguruan Tinggi, koperasi dan lembaga sosial kemasyarakatan serta swasta diimbau untuk berpartisipasi aktif mengembangkan pembangkit listrik bersumber dari energi baru terbarukan.

"Agar kebutuhan tenaga listrik yang semakin meningkat dapat segera terpenuhi," ujarnya. 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014