Bupati Bone Bolango, Gorontalo, Hamim Pou menyesalkan terjadinya aksi penjarahan lampu penerangan yang dipasang di pagar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila.

"Kita prihatin dan menyesalkan. Lampu-lampu ini adalah aset negara, aset rakyat untuk pelayanan masyarakat. Rumah sakit ini melayani masyarakat, termasuk keluarga penjarah-penjarah lampu penerangan itu," ujarnya, Jumat.

Oleh karena itu, Hamim mengingatkan kepada seluruh pihak agar bersama menjaga RSUD Toto Kabila, karena rumah sakit itu adalah aset bersama.

Dia juga meminta kepada penjarah-penjarah lampu penerangan RSUD Toto Kabila tersebut untuk mengembalikan lampu-lampu itu ke rumah sakit.

"Kita prihatin, rumah sakit ini terus kita benahi untuk meningkatkan pelayanan, tapi masih ada juga satu-dua orang yang nakal menjarah maupun mencuri aset-aset rumah sakit termasuk lampu-lampu penerangan," kata Hamim.

Ia menegaskan, jika lampu-lampu penerangan itu tidak dikembalikan oleh penjarah, maka pihaknya akan melapor ke pihak yang berwenang dalam hal ini kepolisian.

"Saya sudah perintahkan kepada Direktur RSUD Toto Kabila untuk melapor ke polisi, dan meningkatkan penjagaan," kata Hamim.

Pihaknya akan melibatkan anggota Satpol PP Bone Bolango dan ke depan bisa saja meminta penjagaan dari pihak kepolisian.

Sementara itu, Direktur RSUD Toto Kabila dr. Serly Daud mengatakan aksi penjarahan lampu-lampu penerangan yang terpasang di atas pagar tembok gedung VIP baru diketahui, karena gedung VIP sementara dalam tahap pembangunan.

"Kita jarang ke belakang ke gedung VIP, setelah selesai pembangunan gedung VIP-nya baru kita tahu lampu-lampu penerangan yang terpasang di atas pagar tembok sudah tidak ada," kata Serly Daud.

Serly menyebutkan kerugian yang dialami pihak RSUD Toto Kabila akibat penjarahan lampu penerangan yang berjumlah tujuh buah itu sekitar Rp10 juta.

"Aksi penjarahan ini, rencananya aka kita laporkan ke pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Tilongkabila," katanya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019