Sistem zonasi yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi pada sebagian sekolah di Gorontalo dapat mempermudah jarak mobilitas siswa untuk datang ke sekolah.

Kepala Dikbud Provinsi Gorontalo, Ramlah Habibie mengatakan bahwa sistem zonasi sangatlah membantu agar siswa tidak akan lagi menyusahkan orang tua untuk melakukan antar jemput karena jarak sekolah yang cukup jauh. 

"Sistem zonasi ini diberlakukan agar siswa bisa menuntut ilmu pada sekolah yang jaraknya tidak lebih dari 3 km dari rumah," jelasnya.

Menurutnya, banyak siswa ingin masuk ke sekolah yang dianggap bagus padahal jika dilihat jarak rumah dari sekolah itu sudah lebih dari aturan sistem zonasi.

"Saat ini untuk pendaftar yang ingin masuk ke SMAN 1 Gorontalo saja sudah 1000 lebih, sementara siswa yang akan diterima itu hanya sejumlah 360 saja," ungkapnya.

Untuk menanggunalangi hal tersebut pihaknya sudah melakukan sosialisasi agar nantinya jumlah pendaftar yang ada di setiap sekolah bisa sama atau merata.

"Kami telah melakukan sosisalisasi kepada para orang tua para siswa pendaftar dan terus menekankan bahwa semua sekolah itu sama, kurikulumnya sama, guru-gurunya juga memiliki kompetensi yang sama, kemudian sarana dan prasarananya juga sama," ujarnya.

Oleh sebab itu para siswa bisa bersekolah dimana saja dan mendapatkan hak yang sama untuk menuntut ilmu dengan jarak rumah yang lebih dekat dari sekolah.

Pewarta: Dian Bawenti

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019