Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo melakukan sosialisasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Limboto, Jumat.
Staf Ahli Bupati Gorontalo Bidang Ekbang Azis Nurhamidin mengatakan penyelenggaraan kegiatan RHL adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan.
"Sehingga daya dukung, produktivitas dan perannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga," ujarnya.
Menurut dia, salah satu bentuk kegiatan RHL adalah reboisasi, yaitu upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak yang berupa lahan kosong.
Pada tahun 2019, jelas dia Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS HL) Bone Bolango mengalokasikan kegiatan reboisasi berupa penanaman RHL seluas 12.300 hektare yang tersebar pada hutan lindung, hutan produksi dan hutan konservasi.
"Untuk Kabupaten Gorontalo mendapat alokasi 5.270 hektare yang berada di wilayah KPH dan suaka margasatwa Nantu," ungkapnya.
Aziz menilai, sosialisasi tersebut merupakan salah satu upaya agar para pihak yang berkepentingan terhadap pelaksanaan kegiatan RHL bisa mengetahui dan mendukung kegiatan RHL dimaksud.
"sosialisasi ini tentunya tidak cukup hanya sebatas pada tingkat kabupaten tetapi sangat perlu juga dilaksanakan di tingkat tapak atau desa," lanjutnya.
Ia menegaskan jika sosialisasi pada tingat desa sangat diperlukan agar masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan pada lokasi kegiatan RHL bisa mengetahui manfaat RHL dan mendukung serta ikut berperan serta dalam kegiatan RHL.
"Saya berharap agar upaya rehabilitasi hutan dan lahan yang kita laksanakan dapat berjalan dengan lancar dan berhasil mengembalikan hutan sebagaimana mestinya," sebutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Staf Ahli Bupati Gorontalo Bidang Ekbang Azis Nurhamidin mengatakan penyelenggaraan kegiatan RHL adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan.
"Sehingga daya dukung, produktivitas dan perannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga," ujarnya.
Menurut dia, salah satu bentuk kegiatan RHL adalah reboisasi, yaitu upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak yang berupa lahan kosong.
Pada tahun 2019, jelas dia Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS HL) Bone Bolango mengalokasikan kegiatan reboisasi berupa penanaman RHL seluas 12.300 hektare yang tersebar pada hutan lindung, hutan produksi dan hutan konservasi.
"Untuk Kabupaten Gorontalo mendapat alokasi 5.270 hektare yang berada di wilayah KPH dan suaka margasatwa Nantu," ungkapnya.
Aziz menilai, sosialisasi tersebut merupakan salah satu upaya agar para pihak yang berkepentingan terhadap pelaksanaan kegiatan RHL bisa mengetahui dan mendukung kegiatan RHL dimaksud.
"sosialisasi ini tentunya tidak cukup hanya sebatas pada tingkat kabupaten tetapi sangat perlu juga dilaksanakan di tingkat tapak atau desa," lanjutnya.
Ia menegaskan jika sosialisasi pada tingat desa sangat diperlukan agar masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan pada lokasi kegiatan RHL bisa mengetahui manfaat RHL dan mendukung serta ikut berperan serta dalam kegiatan RHL.
"Saya berharap agar upaya rehabilitasi hutan dan lahan yang kita laksanakan dapat berjalan dengan lancar dan berhasil mengembalikan hutan sebagaimana mestinya," sebutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019