Beirut, (ANTARA/AFP) - Oposisi Koalisi Nasional Suriah menyambut baik serangan-serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat terhadap kelompok ISIS, tetapi mendesak tekanan terus menerus terhadap pemerintah Presiden Bahsar al-Assad.
"Malam ini, masyarakat internasional ikut bergabung dalam perang kami terhadap ISIS di Suriah," kata ketua Koalisi itu Hadi al-Bahra, mengunakan akronim alternatif kelompok garis keras itu.
"Kami telah menyerukan serangan-serangan udara seperti yang telah dilakukan malam ini dengan hati berat dan kekhawatiran yang dalam. Kami menegaskan tindakan itu dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban sipil," tambahnya.
Pernyataan itu muncul setelah satu koalisi pimpinan AS berkumpul untuk menggempur ISIS dengan memulai serangan udara terhadap kelompok garis keras yang kini berganti nama IS (Islamic State) di Suriah timur dan utara Selasa pagi.
Koalisi oposisi mendukung serangan-serangan terhadap IS, tetapi juga mendesak untuk terus menekan pemerintah Bashar.
"Kami mengimbau kepada semua mitra kami untuk tetap menekan Pemerintah Bashar," kata Bahra.
"Perang ini tidak dapat dimenangi dengan serangan militer saja," tambahnya.
"Diperlukan satu strategi luas menyangkut komponen-komponen politik, ekonomi dan sosial, satu proses yang harus didukung oleh masyarakat internasional, tetapi dipimpin dan dilaksanakan rakyat Suriah."
Lebih dari 180.000 orang tewas di Suriah sejak pemberontakan itu dimulai Maret 2011 melawan pemerintah Bashar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
"Malam ini, masyarakat internasional ikut bergabung dalam perang kami terhadap ISIS di Suriah," kata ketua Koalisi itu Hadi al-Bahra, mengunakan akronim alternatif kelompok garis keras itu.
"Kami telah menyerukan serangan-serangan udara seperti yang telah dilakukan malam ini dengan hati berat dan kekhawatiran yang dalam. Kami menegaskan tindakan itu dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban sipil," tambahnya.
Pernyataan itu muncul setelah satu koalisi pimpinan AS berkumpul untuk menggempur ISIS dengan memulai serangan udara terhadap kelompok garis keras yang kini berganti nama IS (Islamic State) di Suriah timur dan utara Selasa pagi.
Koalisi oposisi mendukung serangan-serangan terhadap IS, tetapi juga mendesak untuk terus menekan pemerintah Bashar.
"Kami mengimbau kepada semua mitra kami untuk tetap menekan Pemerintah Bashar," kata Bahra.
"Perang ini tidak dapat dimenangi dengan serangan militer saja," tambahnya.
"Diperlukan satu strategi luas menyangkut komponen-komponen politik, ekonomi dan sosial, satu proses yang harus didukung oleh masyarakat internasional, tetapi dipimpin dan dilaksanakan rakyat Suriah."
Lebih dari 180.000 orang tewas di Suriah sejak pemberontakan itu dimulai Maret 2011 melawan pemerintah Bashar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014