Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, meminta pemerintah daerah setempat mendorong produksi cabai rawit di daerah itu.

"Potensinya sangat besar, apalagi rata-rata pedagang di daerah ini mengaku mendapat pasokan cabai rawit dari petani lokal," ujar Ketua Komisi III DPRD Rahmat Lamaji di Gorontalo, Kamis (1/8).

Seperti di Dusun Timbuale, Desa Bualemo, Kecamatan Kwandang, banyak lahan pertanian yang cocok ditanami cabai rawit. Bahkan produksi cabai dari wilayah itu tergolong banyak dan diminati pasar.

Ia berharap, Pemda fokus memerhatikan potensi-potensi pertanian yang dapat menjadi komoditas unggulan dari daerah itu. Bantuan bibit, pupuk dan alat mesin pertanian, diharapkan mampu didistribusikan secara merata kepada petani cabai rawit di kantong-kantong produksi pertanian yang ada.

Sementara itu, harga cabai rawit bergerak naik mencapai Rp60 ribu per kilo gram dari kisaran Rp20 ribu per kilo gram.

Hadijah, salah satu pedagang mengaku, kenaikan cabai rawit cukup cepat dan signifikan dalam beberapa hari ini. Hal itu dipicu berkurangnya stok dari petani akibat musim panas yang melanda wilayah itu.

Rata-rata ia memasok lebih dari 30 kilo gram setiap hari. "Pelanggan kami cukup banyak, makanya stok cabai harus ada setiap hari," ujarnya.

Ia mengaku, membeli cabai dari petani lokal. "Terserah petaninya dari wilayah mana, yang pasti stok yang kami jual merupakan hasil dari petani di daerah ini," ujarnya.

Rustam, pedagang lainnya, mengakui hal yang sama. Ia bahkan telah berlangganan dengan petani lokal sejak lima tahun lalu.

Paling banyak, kata dia, stok cabai ia peroleh dari petani di wilayah Kecamatan Kwandang dan Tomilito. Cabai rawit, kata dia, menjadi salah satu komoditas yang laris karena permintaannya setiap hari.

Ia memprediksi harga cabai akan terus naik jika musim kemarau melanda wilayah itu. Sejauh ini, kata Rustam, ia masih mengandalkan pasokan dari petani lokal.
Komoditas cabai rawit di Gorontalo Utara. (Antara/Susanti Sako)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019