Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Para konsumen meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo harus melakukan pemeriksaan terhadap timbangan yang digunakan para pedagang daging sapi, menyusul adanya kenaikan harga dalam beberapa waktu ini.

"Kami minta pemerintah segera melaksanakan pemeriksaan terhadap timbangan yang digunakan oleh pedagang sapi, jangan sampai takarannya berkurang," kata Nina, salah seorang pemilik rumah makan di pasar sentral Kota Gorontalo, Sabtu.

Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu pernah membeli daging sapi pada salah satu penjual sebanyak 15 kg, karena sudah percaya dengan pedagang maka takaran tidak dilihat lagi saat pengukuran, namun begitu sampai di rumah dan ditimbangan kembali ternyata ukurannya berkurang 3 ons.

Dia menjelaskan, selain takaran ukuran perkilogram adanya berkurang, ada juga pedagang daging sapi yang menjual daging sudah tidak layak untuk dikonsumsi, bahkan tulang banyak yang telah dicampur.

"Memang tidak semua pedagang daing yang nakal, namun pemerintah tetap segera untuk melakukan pemeriksaan," kata Nina.

Maryam salah seorang pengelola ketring makanan mengatakan, sudah seharusnya pemerintah melaksanakan pemeriksaan terhadap timbangan pedagang, serta kualitas daging yang diperjualbelikan.

Dia menjelaskan, dirinya sudah beberapa kali mengembalikan daging maupun tulang yang sudah dibeli kepada pedagang, sebab kualitasnya tidak bagus, karena sudah beberapa hari disimpan di mesin pendingin atau frezer.

"Biasanya jika konsumen membeli dalam jumlah yang banyak, terkadang daging ataupun tulang sudah dicampur," kata Maryam.

Adi Mahmud salah seorang pedagang daging sapi di kompelks jalan Andalas Kota Gorontalo mengakui, bahwa memang ada pedagang yang nakal dan seringkali mencampur daging dan tulang yang kualitasnya tidak baik.

"Jika konsumen yang membeli dalam jumlah yang banyak, namun bukan langganan, maka kesempatan pedagang nakal untuk mencampur dagangannya," kata Adi, seraya menambahkan sangat mendukung adanya upaya razia dari pemerintah.

Pewarta: M.Fachry Said

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014