Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - DPRD Kabupaten Gorontalo Utara meminta kepada pemerintah daerah (pemda) agar memperhatikan nasib para petani kopra.

Anggota Komisi II DPRD Gorontalo Utara, Alfian Pomalingo, Senin, mengatakan, harga kopra di daerah itu terus turun menyebabkan petani memilih tidak memanen buah kelapa mereka.

Saat ini harga kopra per kilogram (kg) berada di kisaran Rp2.800 hingga Rp3.500.

Kondisi ini sangat berpengaruh pada harga jual buah kelapa di pasaran, yang hanya berkisar Rp500 hingga Rp1.000 per buah. Akibat kelesuan pemanfaatan produk olahan dari komoditi tersebut.

Kebanyakan buah kelapa hanya dimanfaatkan sebagai bahan tambahan atau penambah cita rasa pada makanan tradisional maupun kue, seperti santan dan kelapa parut.

Kata Alfian, pemda harus segera mengintervensi kondisi yang dialami para petani kelapa, dengan cara melakukan pendampingan tentang pembuatan kopra berkualitas tinggi, atau sesuai harga kering yang tidak merugikan.

Bahkan kata Alfian yang juga pernah berprofesi sebagai pedagang kopra itu, pemda bisa berinovasi menciptakan produk turunan pengolahan kelapa yang potensial dan bernilai ekonomis tinggi.

Melalui berbagai bentuk penyuluhan kepada petani kelapa, agar mereka bisa memanfaatkan masa panen untuk menghasilkan produk olahan yang lebih menguntungkan.

Kepercayaan petani kelapa harus segera dibangkitkan, agar produksi yang sangat besar di daerah ini tidak terbuang percuma.

"Akibat petani yang enggan memanfaatkan masa panen, mengakibatkan anjloknya harga kelapa," ungkap Alfian.

Pewarta: Oleh Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013