Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Anggrek 2 x 25 MW di Desa Ilangata, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo memasuki tahapan performance test atau tes performa.

Direktur Bisnis II PT Rekadaya Elektrika selaku kontraktor PLTU tersebut, Puguh Wedotomo, Selasa, mengatakan saat ini PLTU Anggrek telah berhasil melewati tes pelepasan melalui realibility run selama 30 hari untuk menguji ketahanan dan keandalan.

"Kini pembangkit memasuki tahap performance test, setelah itu terakhir adalah Comercial Operating Date (COD)." ujar Puguh.

Ia menjelaskan jika dengan beroperasinya PLTU Anggrek, maka Biaya Pokok Produksi (BPP) di sistem Sulawesi Utara, Tenggara dan Gorontalo diharapkan.

"Hal ini dapat terjadi karena PLTU Anggrek akan menggantikan sejumlah pembangkit yang berbahan bakar minyak," ungkap Puguh.

Menurutnya, susut transmisi dan kualitas tegangan akan membaik karena lokasi PLTU yang dekat dengan pusat beban di Gorontalo.

Pembangunan PLTU Anggrek merupakan bagian dari Fast Track Program -1 (FTP-1) yang dikerjakan oleh PT Rekadaya Elektrika sejak bulan Mei, tahun 2013 lalu.

PLTU tersebut diyakini akan menambah daya pasokan menjadi 491 MW sehingga dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Gorontalo dan wilayah sekitar.

"Berbagai proyek kelistrikan telah kami selesaikan di Indonesia, dimana hal ini dilakukan untuk menunjang proyek kelistrikan 35.000 MW oleh Pemerintah Republik Indonesia," pungkasnya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019