Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, meminta Pemkab setempat mengantisipasi gagal tanam, mengingat dampak musim kemarau masih dirasakan petani di daerah itu.

"Debit air untuk pasokan areal persawahan seperti di Kecamatan Biau, sudah sangat menipis dan mengancam aktivitas pertanian di wilayah barat itu," ujar anggota DPRD Kabupaten Gorontalo Utara, Herniaty Moridju, di Gorontalo, Selasa.

Anggota DPRD dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tergabung dalam Fraksi Para Bintang itu, berharap agar Pemkab segera mengambil langkah cepat mengatasi kondisi yang dirasakan petani.

"Jangan sampai, ancaman gagal tanam akan dirasakan petani, akibat debit air untuk areal pertanian semakin menipis," ujarnya.

DPRD pun kata dia, menerima banyak aspirasi dari petani agar menyuarakan kondisi yang dirasakan saat musim kemarau ini, kepada pemerintah daerah.

Petani berharap kata Herniaty, bantuan air bersih dapat diupayakan pemerintah, termasuk untuk lahan pertanian di Kecamatan Biau yang mulai merasakan dampak kekeringan.

"Mayoritas masyarakat di daerah ini adalah petani, jangan sampai mereka dilanda kekhawatiran akibat sulit mendapatkan air untuk pengairan areal persawahan mengingat musim tanam semakin dekat," ungkapnya.

Tahun anggaran 2020 nanti kata Herniaty, Pemkab diharapkan melakukan perencanaan pembangunan yang lebih baik lagi, khususnya di sektor pertanian agar produksi tetap stabil meskipun musim kemarau maupun hujan melanda.

Infrastruktur irigasi dan fasilitas sumber air memadai, termasuk saluran drainase di kantong-kantong produksi pertanian, diharapkan pembangunannya terus ditingkatkan.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019