Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw berharap penerbangan dari Bandara Sam Ratulangi Manado ke Davao Filipina dapat mendorong kerja sama multi sektor.

"Beroperasinya kembali rute Manado-Davao dapat menunjang pengembangan kerja sama ekonomi, investasi, perdagangan maupun kegiatan pariwisata di wilayah regional antara Davao sebagai salah satu pusat bisnis di selatan Filipina dengan berbagai wilayah di Sulut," ujar Wakil Gubernur Steven di Manado, Sabtu.

Penerbangan ini menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk memperkuat sektor perdagangan dan investasi, serta perluasan akses konektivitas udara antara Indonesia dan Filipina.

Saat ini, jumlah kunjungan wisatawan ke Davao mencapai 2,3 juta orang sepanjang 2018.

"Hal ini dapat menjadi peluang bagi pengembangan potensi kepariwisataan di Manado," sebutnya.

Terbukanya akses penerbangan langsung dari Davao menuju Manado ini, kata dia, dapat menarik wisatawan melanjutkan perjalanan ke berbagai destinasi wisata unggulan di provinsi ujung Utara Sulawesi itu.

“Kami bertekad agar penerbangan Manado-Davao berkelanjutan sehingga kawan-kawan agen ikut dan mendukung penuh. Juga sejumlah wakil bupati dan sekretaris dari 15 kabupaten/kota dilibatkan. Karena harapan pak Gubernur, semua masyarakat di seluruh Sulut harus bisa memanfaatkan kehadiran penerbangan ini,” ungkap Kandouw.

Rute penerbangan Manado-Davao sejalan dengan dicanangkannya Sulut sebagai salah satu dari 5 destinasi wisata super prioritas oleh pemerintah.

Dibukanya rute ini juga dapat mendukung upaya percepatan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang dan infrastruktur pariwisata sehingga mampu menarik minat wisatawan berkunjung ke Sulut.

Penerbangan perdana Manado-Davao menggunakan pesawat maskapai Garuda varian ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang dengan frekwensi penerbangan dua kali seminggu pada Senin dan Jumat.

Dibukanya penerbangan ini tidak bisa dilepaskan dari upaya keras Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven OE. Kandouw meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

 

Pewarta: Karel Alexander Polakitan

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019