Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, dinilai perlu lebih serius mengembangkan budi daya udang vaname karena diyakini memiliki potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang sangat besar dan akan mampu mengikis kantong-kantong kemiskinan di daerah pesisir.

Pendapat itu disampaikan Wakil Ketua DPRD sementara Gorontalo Utara, Roni Imran di Gorontalo, Minggu, setelah melakukan studi banding di Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), yang juga dihadiri Dirjen Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Slamet Soebjakto, bersama rombongan Pemkab yang tergabung dalam kerja sama Utara-utara, di antaranya jajaran Pemkab dan unsur pimpinan DPRD Gorontalo Utara.

Roni mengatakan, sangat mengapresiasi semangat kerja sama Utara-utara yang diketuai Bupati Buol, Sulawesi Tengah, karena membuat Pemkab Gorontalo Utara pun bisa melihat langsung pembudidayaan udang vaname berteknologi tinggi dengan omset bersih per tiap masa panen mencapai Rp1 miliar, yang berhasil diterapkan di Kabupaten Pasangkayu, Sulbar.

"Melihat keberhasilan itu,  DPRD Gorontalo Utara, mendukung langkah Pemkab jika berkeinginan memprogramkannya," ujar politikus Partai Nasdem ini.

Menurutnya, Gorontalo Utara sebagai wilayah pesisir dengan panjang pantai mencapai 317 kilo meter, dengan potensi lahan tambak mencapai 607 hektare,  keberhasilan Kabupaten Pasangkayu dapat ditiru dan dimodifikasi sesuai kearifan lokal yang dimiliki petani tambak dalam pembudidayaan udang vaname di daerah ini.

Namun kata mantan Wakil Bupati periode 2013-2018 itu, ada dua hal yang perlu dilakukan Pemkab untuk mengajak masyarakat agar tidak lagi memunggungi laut melalui program pembudidayaan udang vaname.

Langkah yang perlu diambil pemkab adalah membuka peluang investasi yang luas dengan mengajak investor agar mau berinvestasi dan bekerja sama dengan petani tambak di daerah ini, mengingat seperti yang dilakukan di Kabupaten Pasangkayu, sistem pembudidayaannya dilakukan dengan pompanisasi air laut berteknologi tinggi.

"Tentu biayanya tidak murah, maka Pemkab perlu membuka ruang kerja sama investasi yang akan menggerakkan petani tambak di daerah ini," ujarnya.

Syarat lainnya kata Roni, Pemkab perlu membuat rencana tata ruang wilayah (RTRW) tentang pemanfaatan lahan tambak untuk budidaya udang vaname.

RTRW sangat diperlukan, untuk meyakinkan investor bahwa ada iklim investasi yang disiapkan Pemkab, sehingga mereka dapat berinvestasi dengan baik.

"DPRD pun secara khusus akan menyampaikan hasil studi ini kepada Bupati Indra Yasin, untuk mendukung optimalisasi pemanfaatan potensi lahan tambak di daerah ini, yang baru dikelola terbatas atau secara tradisional," ujar Roni.

Ia menambahkan, Gorontalo Utara memiliki potensi sebagai wilayah potensial dalam pembudidayaan udang vaname untuk memenuhi permintaan pasar dunia yang masih kekurangan pasokan sekitar 500 ribu ton.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019