Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Tiga eskavator rekanan perusahaan hutan tanaman industri (HTI) di Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, dibakar sekelompok orang yang jati dirinya kini masih diselidiki oleh polisi.

Humas perusahaan HTI, Rudi Hartono Uno, Senin, mengatakan, pihaknya sudah melaporkan insiden yang yang menimpa rekanannya dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp5 miliar.

"Tim penyidik dari Kepolisian dan Kejaksaan serta aparat TNI sudah turun ke lokasi insiden. Ketiga alat berat yang diduga dibakar oknum pembalakan liar, sudah diberi garis polisi," ujar Rudi.

Ia menjelaskan pembakaran itu terjadi pada 25 Oktober 2014, sekitar pukul 18.15 Wita di lahan grup HTI yaitu PT Gema Nusantara Jaya (GNJ), di petak 17 zona 28, dusun Niola, Desa Masuru, Kecamatan Kwandang.

Menurutnya, tiga eskavator milik rekanan HTI yaitu PT Permata Sani Mardani yang dipekerjakan PT GNJ sedang berada di lokasi setelah melakukan aktivitasnya, kemudian lokasi tersebut didatangi sekitar 20 orang warga sekitar pukul 11.00 Wita.

Dari pengakuan salah seorang karyawan PT GNJ, Nanang Olii (24), ada sekitar 20 warga Desa Masuru menuju lokasi tersebut, bahkan sempat meminta agar pihak perusahaan HTI tidak lagi beroperasi di lahan yang diklaim sebagai milik warga.

Salah satu perwakilan warga tersebut, mengatakan di area lahan yang digarap pihak HTI terdapat dua mata air dan lahan-lahan perkebunan milik warga.

"Mereka meninggalkan lokasi yang diketahui kembali ke rumahnya masing-masing," ujar Rudi mengutip informasi rekan kerjanya tersebut.

Selang beberapa jam kemudian, yaitu pukul 18.30 Wita, pihak keamanan perusahaan HTI di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, menginformasikan ada asap hitam tebal di petak 17 zona 28.

Informasi tersebut langsung disampaikan ke pos Nurseri HTI di Dusun Ginta, Desa Bubode dan pihaknya bersama puluhan karyawan ke lokasi untuk melihat kondisi di lapangan.

"Kami belum mengetahui persis siapa pelaku pembakaran ini, namun pihak Kepolisian bahkan Kapolda Gorontalo didampingi Kapolres Gorontalo telah meninjau lokasi dan melihat kondisi alat berat yang terbakar," kata Rudi.

Meski belum meminta pengamanan khusus dari Kepolisian, namun Rudi berharap aktivitas perusahaan tersebut bisa kembali normal dengan jaminan keamanan dan ketertiban seperti yang dijanjikan pemerintah daerah setempat kepada pihaknya selaku investor.

Pascainsiden tersebut Rudi mengaku, karyawan HTI belum diizinkan melakukan aktivitas di sekitar lokasi kejadian, namun mereka tetap diberdayakan untuk kegiatan penanaman lainnya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014