Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, bersama Forum Koordinasi Musyawarah Pimpinan Daerah (Kominda) setempat sepakat memperketat pengamanan seluruh proyek investor.

Bupati Gorontalo Utatra Indra Yasin, Kamis, mengemukakan peningkatan pengamanan itu disepakati dalam rapat terbatas dengan Kominda dan instansi teknis.

Rapat tersebut untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat pascaembakaran tiga eskavator milik rekanan perusahaan hutan tanaman industri (HTI) pada (25/10), di Desa Masuru, Kecamatan Kwandang atau petak 17 zona 28 kawasan hutan tersebut.

Rapat yang juga dihadiri pihak investor HTI, bupati menegaskan bahwa Pemkab dan Kominda sangat menjamin keamanan para investor di seluruh sektor pengembangan potensi perekonomian, termasuk investor di bidang pariwisata.

Bupati menilai, insiden yang merugikan pihak investor mencapai Rp5 miliar ini sangat mencoreng citra daerah, sebab selama ini Gorontalo Utara dikenal sebagai wilayah teraman di Provinsi Gorontalo.

Sehingga pemkab mengambil beberapa langkah strategis untuk mengamankan wilayahnya, agar potensi-potensi konflik mampu dicegah.

Di antaranya, meminta pihak investor untuk tidak bosan melakukan pendekatan persuasif serta mempublikasikan kegiatannya secara terus-menerus, serta berinovasi melakukan gerakan perekonomian yang melibatkan masyarakat agar tumbuh rasa kepemilikkan terhadap program investasi yang dijalankan.

Bupati juga menjamin, seluruh elemen masyarakat akan dilibatkan dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang timbul di daerah ini, khususnya menyangkut protes kepemilikan dan pengolahan lahan.

Selama ini kata ia, keberadaan perusahaan pengelola HTI berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga pemkab menilai kegiatan investasi ini layak dilanjutkan dan tidak akan merugikan daerah secara ekonomi maupun dalam upaya menjalankan pembangunan berwawasan lingkungan berkelanjutan.

Bupati meminta perusahaan HTI tetap melakukan aktivitasnya sesuai aturan hukum yang berlaku serta tidak melakukan aktivitas di lahan-lahan yang sudah ditanami masyarakat, khususnya tanaman keras seperti cengkih dan pala.

Rapat yang juga dihadiri Wakil bupati Roni Imran, para pimpinan DPRD, Kapolres Limboto, serta unsur pimpinan TNI di Gorontalo, diwarnai dengan demonstrasi oleh ratusan warga Kecamatan Anggrek yang mendesak pemkab menghentikan aktivitas HTI di wilayahnya sebab merugikan perekonomian masyarakat.

Mereka datang menyampaikan 10 tuntutannya, di antaranya meminta pihak HTI untuk tidak melakukan aktivitasnya di lahan yang sudah ditanami oleh masyarakat.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014