Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan pihaknya akan menginventarisasi masalah untuk memperkuat pertahanan serta industri strategis Indonesia.
"Kita masih dalam taraf, katakanlah belanja masalah, inventarisasi masalah. Saya mengumpulkan data bersama wakil menteri," kata Prabowo ditemui di halaman Kantor Presiden, Jakarta pada Kamis.
Menurut Prabowo, "belanja masalah" itu dilakukan agar kebijakan yang dilaksanakan kementeriannya tepat.
Dalam sambutan pembukaannya saat rapat terbatas bertopik "Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan", Presiden Joko Widodo mengarahkan pemerintah perlu memanfaatkan anggaran di sektor pertahanan untuk memacu perkembangan industri strategis dalam negeri.
"Juga untuk memenuhi 'minimum essential force' yang sudah kita targetkan," ujar Jokowi.
Dia mengarahkan belanja pertahanan agar tidak kebanyakan mengimpor dari luar negeri.
"Kerja sama dengan BUMN, kerja sama dengan swasta terus dilakukan dan kita ingin agar produk-produk yang ada bisa kita ekspor," demikian Presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Kita masih dalam taraf, katakanlah belanja masalah, inventarisasi masalah. Saya mengumpulkan data bersama wakil menteri," kata Prabowo ditemui di halaman Kantor Presiden, Jakarta pada Kamis.
Menurut Prabowo, "belanja masalah" itu dilakukan agar kebijakan yang dilaksanakan kementeriannya tepat.
Dalam sambutan pembukaannya saat rapat terbatas bertopik "Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan", Presiden Joko Widodo mengarahkan pemerintah perlu memanfaatkan anggaran di sektor pertahanan untuk memacu perkembangan industri strategis dalam negeri.
"Juga untuk memenuhi 'minimum essential force' yang sudah kita targetkan," ujar Jokowi.
Dia mengarahkan belanja pertahanan agar tidak kebanyakan mengimpor dari luar negeri.
"Kerja sama dengan BUMN, kerja sama dengan swasta terus dilakukan dan kita ingin agar produk-produk yang ada bisa kita ekspor," demikian Presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019