Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, Kamis, meminta seluruh generasi muda untuk mewarisi dan meneladani semangat jiwa nasionalisme dan militansi perjuangan Pahlawan Nasional Nani Wartabone.

“Semangat nasionalisme dan patriotisme Nani Wartabone yang pantang menyerah dalam berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia harus diwariskan dan diterapkan sedini mungkin kepada generasi muda penerus bangsa,” katanya di Gorontalo.

Idris mengatakan, jiwa nasionalisme dan militansi yang dimiliki oleh Nani wartabone merupakan perwujudan dari rasa cinta dan kepeduliannya terhadap Tanah Air terutama masyarakat Gorontalo.

“Dalam diri Nani Wartabone dari kecil hingga dewasa sudah tertanam jiwa nasionalisme. Satu tujuannya, bagaimana Gorontalo dan bangsa Indonesia bebas dari penjajah dan masyarakatnya mandiri serta sejahtera,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pembinaan Mental TNI AD Brigjen TNI Asep Syarifudin menjelaskan pihaknya telah menyelenggarakan penyelenggaraan sarasehan sebagai pembelajaran bagi anggota TNI, Polri, serta segenap elemen bangsa.

Menurutnya penting bagi pihaknya, untuk membangun persepsi yg sama dalam menggali dan menghayati semangat jiwa nasionalisme Nani Wartabone.

Asep menambahkan, dalam menyikapi realitas hidup saat ini yang begitu komplek dan dinamis, setiap anak bangsa dituntut menjadi bagian dari sumber daya manusia yang unggul, bermental tangguh.

Generasi muda juga wajib berperan serta menghidupkan amanat proklamasi 17 Agustus 1945, yaitu Indonesia yang maju, damai, adil dan sejahtera.

“Nani Wartabone adalah pahlawan nasional yg sangat kita cintai dan banggakan karena telah menghibahkan diri, mencurahkan tenaga, pikiran, jiwa serta raganya demi keselamatan dan kedaulatan NKRI yang berdasarkan Pancasila. Kita harus bisa meneladani semangat tersebut untuk Indonesia maju dan sejahtera,” tutup Asep.

Nani Wartabone mendapat pengakuan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2003 dari Presiden Megawati Soekarnoputri.

Ia bersama tokoh pejuang lainnya, berhasil membawa wilayah Gorontalo lepas dari cengkraman Belanda pada tahun 1942, sebelum Indonesia merdeka.**


 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019