Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo yang membawahi dua wilayah hukum, Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara, masih memperketat pengawasan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Kapolres Gorontalo, AKBP Budi Setiyawan, Selasa, di Limboto, mengatakan, personel gabungan dari Polres dan Polsek, masing-masing 10 orang ditempatkan di setiap SPBU.
"Sejak kemarin atau sebelum pengumuman harga BBM, seluruh personel gabungan sudah disiagakan untuk mengawasi setiap SPBU, jangan sampai ada pihak-pihak yang mencoba membeli bensin maupun solar dalam jumlah banyak dengan maksud untuk menimbun," ujar Budi.
Ia berharap, seluruh masyarakat tetap menjaga kondusifitas daerah dan wilayahnya masing-masing, agar tidak terjadi hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarat (kamtibmas) maupun stabilitas perekonomian yang sangat baik di dua wilayah hukumnya.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Gorontalo Utara, Roni Imran, berharap masyarakat menerima keputusan pemerintah terhadap naiknya harga BBM.
"Kita berharap, tidak ada lagi antrian panjang di SPBU dan kondusifitas daerah tetap terjaga didukung optimalisasi peningkatan keamanan oleh TNI dan Polri khususnya di daerah ini," ujar Wabup.
Sementara itu, pantauan wartawan di sejumlah SPBU seperti di SPBU Pontolo, Kecamatan Kwandang, Gorontalo Utara, nampak lengang.
Tidak terlihat antrian panjang, bahkan kendaraan yang mengisi bahan bakar tidak lebih dari tiga unit.
"Situasi di SPBU ini memang normal, antrian sering terjadi saat akhir pekan saja," ujar Joni, salah seorang pemilik warung makan di depan SPBU tersebut.*
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Kapolres Gorontalo, AKBP Budi Setiyawan, Selasa, di Limboto, mengatakan, personel gabungan dari Polres dan Polsek, masing-masing 10 orang ditempatkan di setiap SPBU.
"Sejak kemarin atau sebelum pengumuman harga BBM, seluruh personel gabungan sudah disiagakan untuk mengawasi setiap SPBU, jangan sampai ada pihak-pihak yang mencoba membeli bensin maupun solar dalam jumlah banyak dengan maksud untuk menimbun," ujar Budi.
Ia berharap, seluruh masyarakat tetap menjaga kondusifitas daerah dan wilayahnya masing-masing, agar tidak terjadi hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarat (kamtibmas) maupun stabilitas perekonomian yang sangat baik di dua wilayah hukumnya.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Gorontalo Utara, Roni Imran, berharap masyarakat menerima keputusan pemerintah terhadap naiknya harga BBM.
"Kita berharap, tidak ada lagi antrian panjang di SPBU dan kondusifitas daerah tetap terjaga didukung optimalisasi peningkatan keamanan oleh TNI dan Polri khususnya di daerah ini," ujar Wabup.
Sementara itu, pantauan wartawan di sejumlah SPBU seperti di SPBU Pontolo, Kecamatan Kwandang, Gorontalo Utara, nampak lengang.
Tidak terlihat antrian panjang, bahkan kendaraan yang mengisi bahan bakar tidak lebih dari tiga unit.
"Situasi di SPBU ini memang normal, antrian sering terjadi saat akhir pekan saja," ujar Joni, salah seorang pemilik warung makan di depan SPBU tersebut.*
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014