Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta orang tua mengawasi anak keluar malam yang tidak pulang di atas jam 10 malam.

“Saya minta untuk orang tua tolong pak, tolong bu, dimonitor anaknya. Jam 10 malam belum pulang dicari. Jangan sampai ayam, anak kambing tidak pulang dicari. Anaknya sendiri tidak pulang jam 12 malam tidak dicari,” katanya di Gorontalo, Senin.

Menurut Rusli, pengawasan anak tidak cukup hanya dilakukan oleh guru dan aparat karena jumlahnya sangat terbatas. Orang tua dan lingkungan rumah diharapkan menjadi garda terdepan untuk membina anak-anak.

Rusli juga mengancam jika ada orang tua berstatus ASN Pemprov Gorontalo yang anaknya terlibat kenakalan, akan dimutasi atau dipecat dari jabatannya. Hal itu untuk menjadi pelajaran agar orang tua bisa lebih peduli.

“Saya sangat serius soal ini, karena menyangkut masa depan bangsa. Narkoba, minuman keras dan sekarang ada aksi panah waye, ini harus diberantas," katanya.

Kenakalan remaja yang berusia sekolah, menurut Rusli sangat kontraproduktif dengan upaya pemerintah memajukan sumber daya manusia di daerah.

Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono juga mengajak masyarakat untuk turut serta membantu polisi mencegah agar serangan panah wayer tidak kembali terjadi.

"Beberapa waktu lalu, Polres kota  berhasil menangkap beberapa anak di bawah umur yang diduga terlibat dalam peristiwa panah wayer yang rata-rata usia mereka adalah 16 tahun,"
ujarnya.

Dari keterangan para pelaku, ungkap Wahyu, mereka sering nongkrong bersama rekan-rekannya hingga larut malam.

"Di sini kita bisa lihat bagaimana peran orang tua dan juga lingkungan sangatlah diharapkan, untuk lebih peduli dalam pengawasan pergaulan anak-anaknya dan juga warganya, persoalan Kamtibmas bukan semata-mata menjadi tugas dan tanggung jawab polisi semata namun semuanya diharapkan turut andil demi kondusifitas wilayah," katanya.

Ia menegaskan bahwa jajaran kepolisian akan terus bekerja keras menjaga keamanan masyarakat di wilayah Provinsi Gorontalo.**

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019