Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada masyarakat setempat untuk tidak menjadikan perbedaan politik, sebagai penyebab terhambatnya pembangunan di daerah.

Ia menyadari selama menjabat sebagai gubernur, dirinya tidak mampu menyenangkan semua pihak.

“Jika ada yang tdak suka dengan saya, tidak suka dengan politik saya, jangan bawa-bawa program saya dan dihambat. Program Rumah Sakit Ainun dan lain-lain ini diperuntukkan bagi rakyat, bukan untuk saya. Kami berdua dengan Pak Idris Rahim ingin meninggalkan sesuatu buat masyarkat Gorontalo,” kata Rusli saat menggelar dialog di Gorontalo, Minggu.

Gubernur merasa tidak goyah dengan opini negatif kepadanya.

“Contohnya dulu saya dikatakan tidak akan bisa membangun bandara, akhirnya sekarang jadi. Tidak bisa dibangun oleh Pak Rusli jalan GORR, tapi sekarang orang yang mengatakan itu banyak lewat di situ. Saya hanya tertawa,” ungkapnya.

Rusli juga mengaku tidak terobsesi dengan berbagai penghargaan.

Banyak tawaran penghargaan yang ia tolak karena hanya berorientasi uang.

Ia mengaku hanya ingin dikenang warga dengan karya yang bisa dirasakan dalam jangka waktu yang lama.

“Buat apa saya setiap minggu setiap bulan datang ke Jakarta mendapatkan penghargaan di atas kertas? tapi rakyat saya yang sakit tidak terobati. Banyak rakyat saya tidak kebagian bibit, belum makan pagi dan siang," tambahnya.

Terkait dengan program pembangunan RS Ainun Habibie dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), menurutnya semua tahapannya sudah berjalan dengan baik.

Setelah disetujui DPRD, gubernur beserta tim juga sudah mendatangi Kejaksaan Agung dan Mabes Polri agar ditinjau dan dikawal prosesnya mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi akhir.

Rencananya rumah sakit rujukan tipe B itu akan mulai dikembangkan bulan Mei tahun 2020 nanti. **

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019