Kirkuk, Irak, (ANTARA/AFP) - Serangan besar pertama di kota Irak, Kirkuk, yang disengketakan dalam beberapa bulan ini, menewaskan  18 orang, sementara dua bom mobil di distrik Syiah Baghdad yang sering dijadikan sasaran menyebabkan 15 tewas, sehingga total tewas 33 orang, Kamis (4/12).

"Ini adalah jalan yang sibuk dengan deretan restoran dan toko-toko, terjadi kehancuran besar," kata seorang kolonel polisi Kirkuk, dan menambahkan bahwa bom mobil bunuh diri digunakan.

Dia mengatakan target ledakan adalah sebuah kafe yang populer disebut Dawooda di lingkungan utara yang didominasi Kurdi Shorjah.

Baik dia dan kepala direktorat kesehatan provinsi Kirkuk, Sabah
Mohammed Amin, mengatakan ledakan menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai 22 yang lain.

Di ibu kota Baghdad, dua bom mobil meledak pada sekitar pukul 06.30  waktu setempat (1530 GMT) dekat pasar di belahan distrik utara yang luas Sadr City, yang biasanya ramai dengan orang-orang pada Kamis malam.

Sedikitnya sembilan orang tewas dan 25 terluka dalam satu ledakan, sementara sedikitnya enam tewas dan 22 terluka dalam ledakan yang lain, kata seorang kolonel polisi dan sumber rumah sakit.

Ibu kota ini diguncang beberapa ledakan dalam sepekan, termasuk bom bunuh diri, sebagian besar akhir-akhir ini diklaim oleh kelompok garis keras Negara Islam.

Disengketakan pula pusat minyak Kirkuk, sekitar 240 kilometer (150 mil) di utara Baghdad, adalah kota etnis campuran yang terletak di luar yang diakui wilayah otonomi Kurdi, tetapi saat ini di bawah kontrol penuh Pasukan Peshmerga Kurdi.

Serangan bom besar terakhir di Kirkuk terjadi pada Agustus  ketika tiga ledakan, termasuk dua menargetkan pasukan keamanan Kurdi, meninggalkan 38 orang tewas.

Kekerasan telah meningkat di wilayah Kirkuk dalam beberapa pekan terakhir, ketika para pejuang IS sedang terjepit dari beberapa posisi yang mereka kuasai di timur negara sejak Juni.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014