Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Gorontalo, meminta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan kinerjanya sebagai Kepala Negara, termasuk serius mengurusi permasalahan yang ada di Provinsi Gorontalo.
Ketua Cabang PMII Kota Gorontalo, Nurdiansyah Umar, Sabtu, mengatakan, kedatangan Presiden RI ketujuh ini di Provinsi Gorontalo merupakan simbol kepemimpinan nasional yang diharapkan menjadi bukti atas kinerjanya dalam mengurusi bangsa, khususnya daerah ini.
Mengingat situasi mutakhir yang penuh tantangan global, diantaranya menghadapi persaingan antara negara yang semakin ketat, membutuhkan semangat membangun sebagai dasar manifestasi atas amanat rakyat kepada pemerintah.
Khusus di Gorontalo, beberapa persoalan penting yang diharapkan mampu segera diatasi Kepala Negara kata Nurdiansyah, menjadi sikap PMII yang diharapkan menjadi rujukan membangun bangsa khususnya Provinsi Gorontalo.
Yaitu, kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) harusnya dibatalkan sebab Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak di dunia.
Dominasi investor asing seperti Perusahaan Chevron yang menguasai kurang lebih 40 persen minyak nasional, agar segera di nasionalisasikan, jika tidak maka pemerintah harus berani membuat kebijakan yang mengatur tentang pengelolaan minyak bumi nasional oleh perusahaan asing.
"Perusahaan asing harus mampu menyumbangkan sebagian ribu barel minyak kepada Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan negara ini," ujar Nurdiansyah.
PMII Gorontalo juga meminta agar Kepala Negara serius menangani penyelamatan Danau Limboto sebagai aset Gorontalo dan warisan leluhur yang harus dilestarikan, ditunjang pengalokasian biaya revitalisasi melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Serta meminta pemerintah pusat untuk menjadikan Provinsi Gorontalo sebagai wilayah prioritas ketahanan pangan dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015.
"Kami berharap besar, perubahan dapat tercipta, kesejahteraan cepat tercapai dan pembangunan tetap menjadi prioritas pemerintah pusat dibawah kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden RI," kata Nurdiansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Ketua Cabang PMII Kota Gorontalo, Nurdiansyah Umar, Sabtu, mengatakan, kedatangan Presiden RI ketujuh ini di Provinsi Gorontalo merupakan simbol kepemimpinan nasional yang diharapkan menjadi bukti atas kinerjanya dalam mengurusi bangsa, khususnya daerah ini.
Mengingat situasi mutakhir yang penuh tantangan global, diantaranya menghadapi persaingan antara negara yang semakin ketat, membutuhkan semangat membangun sebagai dasar manifestasi atas amanat rakyat kepada pemerintah.
Khusus di Gorontalo, beberapa persoalan penting yang diharapkan mampu segera diatasi Kepala Negara kata Nurdiansyah, menjadi sikap PMII yang diharapkan menjadi rujukan membangun bangsa khususnya Provinsi Gorontalo.
Yaitu, kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) harusnya dibatalkan sebab Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak di dunia.
Dominasi investor asing seperti Perusahaan Chevron yang menguasai kurang lebih 40 persen minyak nasional, agar segera di nasionalisasikan, jika tidak maka pemerintah harus berani membuat kebijakan yang mengatur tentang pengelolaan minyak bumi nasional oleh perusahaan asing.
"Perusahaan asing harus mampu menyumbangkan sebagian ribu barel minyak kepada Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan negara ini," ujar Nurdiansyah.
PMII Gorontalo juga meminta agar Kepala Negara serius menangani penyelamatan Danau Limboto sebagai aset Gorontalo dan warisan leluhur yang harus dilestarikan, ditunjang pengalokasian biaya revitalisasi melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Serta meminta pemerintah pusat untuk menjadikan Provinsi Gorontalo sebagai wilayah prioritas ketahanan pangan dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015.
"Kami berharap besar, perubahan dapat tercipta, kesejahteraan cepat tercapai dan pembangunan tetap menjadi prioritas pemerintah pusat dibawah kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden RI," kata Nurdiansyah.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014