Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo, Sumarwoto di Gorontalo, Rabu, mengatakan daerah tersebut sedang berstatus siaga darurat bencana.

Penetapan status siaga itu, berdasarkan pada tiga indikator diantaranya jumlah curah hujan yang berada di atas 150 mm.

Kedua, luasan wilayah terdampak lebih dari satu, yakni Kabupaten Gorontalo, Gorontalo Utara dan Kota Gorontalo.

Ketiga, banyaknya kerusakan fisik dan materiil sejak Oktober hingga Desember 2019.

”Untuk banjir di Kabupaten Gorontalo sudah ada 63 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak. Kabupaten Gorontalo Utara sebanyak 90 KK. Sementara tanah longsor di Kota Gorontalo ada 1 KK yang terdampak," tambahnya.

Bencana juga terjadi di Kecamatan Sumalata, Gorontalo Utara.

"Sedangkan gempa bumi tercatat 71 kali kejadian dan untuk kebakaran total ada 143 kali,” ungkapnya.

BPBD Provinsi Gorontalo membuka layanan penanggulangan bencana l melalui frekuensi radio 171.500 MHz dan nomor telepon 081143303414, atau melalai nomor telepon Kepala BPBD Provinsi Gorontalo 085342013279.

Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba meminta, BPBD Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan BPBD Kabupaten/Kota, Basarnas, BMKG, PMI, Orari, unsur TNI-POLRI untuk menyiapkan berbagai rencana penanggulangan.

Rencana itu mulai dari menyediakan posko penanggulangan, menyiapkan satuan tugas penanggulangan bencana hingga simulasi darurat kebencanaan.

“Segera dibuat pemetaan untuk satgas penanggulangan bencana. Buat juga spanduk-spanduk peringatan untuk titik tadi,” sebut Darda.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019