Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo berhasil mengabadikan puncak gerhana matahari yang terlihat dari stasiun Djalaludin Isimu, Kabupaten Gorontalo, dengan menggunakan alat theodolite.

Wahyu Guru Imantoko, Kasi Datin Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo Kamis mengatakan, pihaknya melakukan pengamatan sejak pukul 13.00 WITA atau usai melaksanakan shalat gerhana matahari.

Fenomena gerhana matahari berhasil ditangkap dengan jelas pada puncaknya pukul 14.12 WITA, meskipun sempat tertutup awan bahkan sempat tidak bisa terlihat.

Dari Gorontalo, gerhana matahari hanya bisa terlihat parsial atau setengah, itupun dominan tertutup awan.

Pihak Stasiun Meteorologi Djalaludin Gorontalo, juga berhasil mengabadikan gerhana matahari pada fase ketika akan puncak, hingga fase melewati kontak terakhir yaitu bulan tidak lagi menutupi matahari.

Tidak nampak total dari Gorontalo, namun gerhana matahari cincin total dapat dilihat dari wilayah Sumatera, yakni Sumatera Utara, Riau, Aceh, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara.

Khusus Stasiun Meteorologi Djalaludin Gorontalo kata Wahyu pengamatan yang dilakukan tidak dibuka untuk umum, sebab alat yang digunakan hanya sebuah theodolite, namun masyarakat bisa menyaksikan siaran langsung atau live streaming melalui akun facebook BMKG Gorontalo.

Sedangkan publik bisa ikut melakukan pengamatan yang disiapkan pihak Stasiun Geofisika, bertempat di kampus IAIN Gorontalo.
Petugas Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo mengabadikan puncak gerhana matahari menggunakan alat theodolite, Kamis (26/12/2019)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019