Bupati Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Indra Yasin, mengimbau agar masyarakat di wilayah itu senantiasa mewaspadai cuaca ekstrem.

"Kewaspadaan tinggi perlu diterapkan bagi masyarakat, khususnya yang bermukim di wilayah pesisir, kepulauan, termasuk nelayan yang akan beraktivitas di laut," ujarnya, di Gorontalo, Senin.

Seperti masyarakat di wilayah Kepulauan, Desa Dudepo, Kecamatan Anggrek, Desa Mutiara Laut, Kecamatan Tomilito, desa-desa yang ada di Kecamatan Ponelo Kepulauan, agar tidak melakukan aktivitas menyeberang laut, jika gelombang tinggi melanda.

"Kita berharap, agar tidak ada warga yang memaksakan diri melaut saat cuaca ekstrem melanda," imbaunya.

Para nelayan pun diminta untuk tidak melaut saat cuaca ekstrem, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Cuaca saat ini sedang tidak menentu, tiba-tiba hujan deras dengan intensitas tinggi, tiba-tiba panas, termasuk cuaca di laut, tiba-tiba berangin kencang dan bergelombang tinggi.

"Maka kewaspadaan pun wajib diberlakukan," ucap Bupati.

Ia pun meminta pemerintah kecamatan dan desa, untuk proaktif menyampaikan kondisi cuaca kepada masyarakat, khususnya desa-desa yang ada di wilayah pesisir.
Perlu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, khususnya pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar dapat meneruskan atau menginformasikan dini prakiraan cuaca kepada masyarakat.

"Sebanyak 78 desa pesisir ada di daerah ini," ungkapnya.

Sementara itu, Wahyu Guru Imantoko, Kasi Datin Stasiun Meteorologi BMKG Gorontalo, menyampaikan prakiraan cuaca pada Selasa, 14 Januari 2020, berlaku selama 24 jam sejak pukul 08.00 Wita.

Kondisi cuaca pagi hari umumnya cerah berawan hingga berawan.

Pada siang hari, khusus di wilayah timur, Kecamatan Atinggola, serta di pusat ibu kota di Kecamatan Kwandang dan di wilayah barat, Kecamatan Sumalata, berpotensi hujan sedang.

Malam hari, seluruh wilayah diprakirakan cerah berawan dan berawan.***


 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020