Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, akan memperkuat perencanaan pembangunan berbasis data agar hasil pembangunan yang diharapkan dapat benar-benar tercapai.

"Pembangunan tanpa data berdampak tidak baik, maka sejak dari perencanaan kegiatan, wajib menggunakan data agar hasil yang diharapkan benar-benar tercapai," kata Wakil Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu di Gorontalo, Jumat.

Ia mengatakan pembangunan wilayah dengan berbasis data dapat secara otomatis menghapus stigma tentang pembangunan yang hanya berbasis kepentingan.

Menurut Thariq, selama ini pembangunan bisa jadi dilakukan, karena keinginan orang-orang tertentu agar proyek itu ada, padahal secara fungsional hasilnya tidak berjalan dengan optimal.

Ia mencontohkan seperti temuan bangunan penampung air bersih untuk persawahan dan fasilitas pembuatan kopra di Desa Iloheluma, Kecamatan Atinggola, yang sudah dibangun, tapi tidak dimanfaatkan hingga kondisinya rusak.

Oleh karena itu, Pemkab akan konsisten menggunakan data untuk perencanaan sesuai RPJMD, yang mulai dilakukan sejak tahapan input perencanaan di tahun anggaran 2021.

"Jadi tema-tema yang sudah disusun harus direncanakan agar tidak keluar dari perencanaan daerah, termasuk penyesuaian aspirasi DPRD maupun harapan masyarakat, yang diberi payung hukum sesuai dengan arah pembangunan tetapi dengan catatan tidak keluar jauh dari payung RPJMD agar rujukannya tetap ada," ujar Thariq.

Saat ini, ia akan meneliti seluruh dokumen perencanaan yang sudah pernah dibuat, termasuk untuk tahun anggaran 2021.

Tujuannya, untuk mengukur bukan hanya pada output bangunannya, namun juga outcome dan dampaknya ke masyarakat.

"Pembangunan berbasis data pun harus memiliki kajian agar perencanaannya tepat dan sesuai dengan yang diharapkan hingga dimanfaatkan dengan tepat," tambah Thariq.
 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020