Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan perencanaan pembangunan daerah harus terintegrasi, baik antara pusat dengan provinsi maupun provinsi dengan kabupaten/kota.
Perencanaan yang baik menurutnya harus dilakukan berdasarkan kebutuhan, bukan memaksakan keinginan pimpinan.
"Terkadang pemimpin hanya memikirkan keinginan untuk membangun yang bukan kebutuhan daerah tersebut. Jika gubernur, wali kota atau bupati berganti, maka berganti pula perencanaan berdasar keinginannya. Kita sudah bikin Musrembangdes hingga pembahasan ke DPRD tapi terkadang berbalik. Itu karena apa? Karena berdasar keinginan," ujarnya saat membuka Rakernas V Asosiasi Kepala Bappeda Se Indonesia, Kamis (27/2).
Hal lain yang menurutnya menjadi masalah dalam perencanaan pembangun yakni, tidak adanya integrasi program antar pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten kota.
Gubernur menyoroti sistem otonomi daerah yang dinilainya tidak efektif. Hal tersebut terlihat dari adanya ego tiap kepala daerah yang menyebabkan program pembangunan tidak sinkron.
"Pak Jokowi enak. Walikota, Lurah satu komando. Sementara gubernur seperti saya jika datang ke bupati belum tentu bisa komunikasi dengan bagus," ungkapnya.
Ia menambahkan perencanaan yang matang dan terintegrasi antar daerah dapat saling mengisi, untuk mengatasi permasalahan anggaran pembangunan.
Sejumlah pemateri direncanakan bakal hadir dalam Rakernas ke-V Asosiasi Kepala Provinsi Se-Indonesia kali ini diantara Presiden RI ke-3 Prof BJ Habibie, Kementerian PU, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perikanan dan Kelautan serta Kementrian Perencanaan Pembangunan / Kepala Bappenas.
Pertemuan yang berlangsung 27 Februari hingga 1 Maret ini diharapkan mampu melahirkan sejumlah rekomendasi strategis terkait perencanaan dan pembangunan nasional.
Gubernur Gorontalo: perencanaan pembangunan harus terintegrasi
Kamis, 27 Februari 2014 19:38 WIB