Gorontalo (ANTARA) - Pembatasan akses keluar-masuk Gorontalo-Sulut yang dilakukan tanpa sosialisasi, menuai sejumlah dampak bagi pengendara maupun penumpang kendaraan di lintas Sulawesi tersebut.
Robert, salah satu warga Kota Manado, yang bertugas di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mengungkapkannya, Jumat, jika pembatasan tersebut harusnya diawali dengan sosialisasi.
"Kami pun sebagai warga, sepakat dengan pembatasan ini sebab tujuannya untuk mencegah penyebaran COVID-19, namun harusnya didahului dengan sosialisasi," ungkapnya.
Ia mengaku, tiba di lokasi perbatasan di wilayah timur Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, sekitar pukul 18.30 Wita atau hanya berselang setengah jam setelah akses darat perbatasan tersebut ditutup.
Kondisinya menimbulkan antrean panjang kendaraan, baik kendaraan angkutan, kendaraan muatan sayur, rempah-rempah dan ikan segar, semua bertumpuk di wilayah Atinggola, Gorontalo Utara, maupun Bolaang Mongondow Utara, Sulut.
Sepanjang perjalanan kata Robert, ia menyetel radio, namun tidak satupun terdengar adanya informasi tentang keputusan penutupan pintu perbatasan di dua kabupaten ini, yang kesepakatannya baru terjadi pukul 4 sore atau 16.00 Wita.
Informasi tersebut diakui Robert, diperolehnya dari sejumlah orang atau pengendara yang ikut tertahan.
Akses perbatasan di dua wilayah akan ditutup mulai pukul 6 sore dan dibuka lagi pukul 6 pagi.
"Waktu yang sangat panjang bagi kami untuk bertahan menunggu pagi, saat pintu perbatasan dibuka kembali," tuturnya.
Rata-rata pengendara sementara dalam perjalanan dan tidak mendapatkan informasi terkait penutupan akses tersebut.
Terpaksa kata Robert, ia bersama keluarganya, harus bermalam di jalan, dengan kondisi tanpa persiapan logistik atau perbekalan.
Kondisi yang sama ungkapnya, nampak dilakukan oleh pengendara lain.
Ada yang berkerumun bermain gaplek, ada yang memilih tidur di emperan warung, ada juga yang memilih tidur di dalam kendaraan yang ditumpangi, urai Robert.***
Dampak pembatasan akses keluar-masuk Gorontalo-Sulut tanpa sosialisasi
Jumat, 27 Maret 2020 23:19 WIB