Surabaya (ANTARA GORONTALO) - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung
Tomo-357 membawa 107 prajurit TNI AL dan Helikopter NBO-105/NV-414 telah
resmi menggantikan tugas KRI Sultan Iskandar Muda-367 sebagai pasukan
PBB untuk penjaga perdamaian di Beirut, Lebanon.
Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam keterangan
pers kepada Antara di Surabaya, Rabu menjelaskan KRI Bung Tomo-357 di
bawah pimpinan Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan itu tiba di Dermaga 6,
Pelabuhan Beirut, 5 Oktober 2015.
Pergantian penugasan itu ditandai dengan unjuk kemampuan oleh KRI
Bung Tomo-357 di bawah kendali Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan selaku
Komandan Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-H/UNIFIL (United
Nations Interim Forces in Lebanon) Tahun 2015 itu.
Rangkaian kegiatan serah terima Satuan Tugas Maritim TNI Kontingen Garuda dari KRI Sultan Iskandar Muda-367 ke KRI Bung Tomo-357 itu
berlangsung hingga dua hari dengan suara berdesing peluru dari senjata
laras panjang dan pendek yang seolah bukan hal aneh di Kota Beirut,
Lebanon.
Hal itu dilakukan untuk lebih memahami situasi yang berkembang
maupun implementasi tugas sebagai pasukan perdamaian di bawah kendali
Perserikatan Bangsa Bangsa.
Penyerahan tugas dan tanggung jawab secara resmi dilaksanakan pada
30 September 2015 di Dermaga 3 Beirut Port dengan inspektur upacara MTF
Commander Rear Admiral Flavio Macedo Brasil.
Upacara itu dihadiri sejumlah tamu undangan, termasuk Duta Besar
Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Lebanon, Achmad Chozin
Khumaidy.
Turut hadir, Commander in Chief of Lebanese Armed Forces (LAF)-Navy
Rear Admiral (RADM) Nazih Jbaily, dan Atase Pertahanan untuk Mesir dan
Lebanon Kolonel Marinir Ipung Purwadi.
Ada pula Komandan Kontingen Garuda Kolonel Inf Danni Koswara,
DMTFC-COS Kolonel Laut (P) Dato Rusman, dan para Komandan Satuan Tugas Kontingen Garuda dan tamu undangan dari staf UNIFIL dan KBRI Beirut.
Selanjutnya, KRI Bung Tomo 357 langsung menuju AMO (Area Maritime
Operation) untuk melaksanakan tugas perdana dan langsung ditunjuk
sebagai MIO (Maritime Interdiction Operation) Commander, membawahi
seluruh kapal perang yang tergabung dalam Task Force 448 Unifil Lebanon
dari Bangladesh, Jerman, Brazil dan Yunani.
Tidak seperti biasanya, penyerahan bendera PBB dilaksanakan di
tengah laut. Keduanya melaksanakan manuver RAS (Replenishment At Sea)
antara KRI Bung Tomo-357 dan KRI Sultan Iskandar Muda-367.
Kedua komandan KRI melaksanakan serah terima tugas, wewenang dan
tanggung jawab selaku Dansatgas Maritim TNI Kontingen Garuda dari Wing
Bridge masing-masing kapal mereka. Ini disaksikan BNS Baroso selaku MTF
Commander on board.
Sebelum "break away", kedua kapal bermanuver di kedua sisi BNS
Baroso. Manuver yang ditunjukkan kedua kapal dari Indonesia itu membuat
kagum dan keyakinan tinggi atas profesionalisme yang ditunjukkan
Kontingen Garuda Indonesia.
Bahkan, Commander in Chief of Lebanese Armed Forces (LAF)-Navy Rear
Admiral (RADM) Nazih Jbaily menyatakan kekagumannya atas penampilan
Satgas Maritim TNI saat parade upacara dan kemampuan mempertahankan
kebersihan serta kondisi teknis kapal.
Tugas perdana yang diemban KRI Bung Tomo-357 dibuktikan dengan
kesiapan memimpin kapal-kapal Unifil dari sejumlah negara selaku MIO
Commander melalui pelaksanaan "Short / Full Hilling" terhadap sejumlah
kontak di AMO untuk meyakinkan tidak adanya penyelundupan senjata.
Selain itu juga memastikan tidak ada bahan-bahan berbahaya yang masuk/keluar kawasan Lebanon melalui AMO.
Pengamatan aktivitas penerbangan di kawasan itu juga dilaksanakan
KRI Bung Tomo-357, sehingga terdeteksi aktivitas penerbangan, baik
komersial maupun nonkomersial.
Penyelenggaraan latihan antarunsur MTF dan pemberian pelatihan
terhadap personel LAF Navy dapat terselenggara baik, serta tidak ada
keraguan dan kesalahan dalam tugas perdana itu, bahkan seluruh kegiatan
dilaksanakan dengan standar tinggi dan perfect.
Hal tersebut memang disiapkan sejak dini dimulai pelaksanaan PDT
(Pre Deployment Training). Selama pelayaran dari Indonesia - Lebanon
seluruh referensi dan informasi pelaksanaan tugas dipelajari. "Karena
itu, dalam pelaksanaan tugas, kami sudah tidak canggung lagi," kata
Yayan Sofiyan.
KRI Bung Tomo-357 gantikan SIM-367 di Lebanon
Rabu, 7 Oktober 2015 9:49 WIB