Sekretaris Daerah (Sekda) Gorontalo Utara, Suleman Lakoro, di Gorontalo, Kamis, mengatakan, sepanjang pandemi COVID-19 terjadi sejak tahun 2019 baru kali ini Pemkab melaksanakan kembali tradisi tersebut.
"Alhamdulillah tradisi Tumbilotohe malam pasang lampu sudah bisa kita laksanakan secara langsung meski dengan keterbatasan karena tetap memperhatikan disiplin protokol kesehatan mencegah penularan COVID-19," katanya.
Jika biasanya Pemkab menggelar tradisi tersebut penuh kemeriahan sebab ada dampak wisata religi yang ditimbulkan pada pelaksanaan Tumbilotohe.
Namun menyambut Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah, tradisi Tumbilotohe dilaksanakan sederhana di halaman rumah dinas jabatan Bupati Gorontalo Utara dengan menyalakan belasan botol lampu minyak berbahan bakar minyak tanah.
Pemasangan lampu dipimpin langsung pemimpin adat kabupaten (Tuan Khadi) Kiay Haji Hasan Tarua diawali pembacaan doa bersama dihadiri pejabat daerah atau pimpinan organisasi perangkat daerah bersama masyarakat setempat.
Tidak banyak yang hadir kata Sekda, sebab Pemkab menggelar Tumbilotohe secara sederhana dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan mencegah penularan COVID-19.
Pemasangan lampu juga diikuti seluruh kantor pemerintahan daerah yang berada di kawasan perkantoran blok plan Molingkapoto Kecamatan Kwandang.
"Kita menggelar Tumbilotohe secara sederhana dihadiri tidak lebih dari 100 orang sebagai bagian dari pelaksanaan tradisi di malam ke-27 Ramadhan dengan tetap memperhatikan disiplin protokol kesehatan," katanya.
Umat Islam di daerah itu pun dapat melaksanakan tradisi tersebut namun diimbau tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Pantauan ANTARA, tradisi Tumbilotohe di pusat ibu kota kabupaten tetap dilaksanakan namun digelar sederhana.
Banyak masyarakat menggunakan lampu minyak tanah namun tak sedikit pula antusias melaksanakan tradisi tersebut dengan menyalakan lampu listrik warna-warni menghiasi halaman rumah maupun jalan-jalan desa.