Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pejabat pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mengatakan, kasus gizi buruk di daerah itu tinggal 0,23 persen.
"Jumlah tersebut didapatkan dari jumlah sasaran bayi balita Kabupaten Gorontalo sebanyak 340.666, jadi sebanyak 80 orang," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dr Andy Naue, Rabu.
Hal tersebut berdasarkan data Posyandu yang didapat dari berat badan per umur dan berat badan per tinggi badan bayi.
Untuk melakukan pencegahan agar tidak ada lagi bayi di Kabupaten Gorontalo yang menderita gizi buruk, dr Andy mengatakan, pihaknya aktif melakukan pencarian di Puskesmas dan membentuk tim reaksi cepat penanganan gizi buruk.
"Tim bentukan kami akan segera mendatangi lokasi apabila mendapat informasi dimana ada bayi yang menderita gizi buruk dengan dan memberikan arahan untuk tindak lanjut," katanya.
Kemudian langkah selanjutnya adalah setiap Puskesmas harus memiliki pos gizi, bukan hanya bayi balita namun juga untuk ibu hamil yang kurang gizi.
"Kita tidak akan membiarkan ada bayi atau ibu hamil yang kurang gizi, jika kita temukan, kita ajak di pos gizi, kita juga melibatkan masyarakat, PKK dan unsur lainnya untuk masalah gizi ini," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa sejak tahun 2007 Kabupaten Gorontalo telah memiliki "Therapeutic Feeding Centre" (TFC) atau Pusat Pemulihan Gizi Buruk.
Untuk operasional dianggarkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo. Begitu pula dengan makanan untuk para pasien gizi buruk.
"Dalam pos gizi, pasien dikumpulkan di satu tempat selama 10 hari, selain diperiksa kesehatan, pasien juga diberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan," katanya.
Gizi Buruk Di Gorontalo Tinggal 0,23 Persen
Rabu, 12 Oktober 2016 21:27 WIB