Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta
Djarot Saiful Hidayat mengatakan pemindahan tempat penahanan Basuki
Tjahaja Purnama alias Ahok bukan dilakukan karena alasan keamanan.
"Bukan karena alasan keamanan. Pemindahan itu dilakukan karena
kalau tetap di Cipinang dan para pendukung terus berdatangan, nanti
malah bikin macet lalu lintas," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta
Pusat, Rabu.
Oleh karena itu, menurut dia, supaya tidak mengganggu arus lalu
lintas di sekitar kawasan Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, maka
dipindahkan ke penjara yang berlokasi di Mako Brimob, Depok.
Lebih lanjut, dia pun mengaku telah menyempatkan diri untuk datang
ke Rutan Cipinang pada Selasa (9/5) malam untuk meminta massa pendukung
Ahok agar meninggalkan rutan tersebut.
"Supaya tidak mengganggu lalu lintas, makanya dipindahkan ke Mako
Brimob di Depok. Tadi malam saya juga sempat ke Cipinang. Saya minta
supaya massa membubarkan diri dengan tertib," ujar Djarot.
Sementara itu, dia mengungkapkan meskipun lokasi penahanan Ahok
telah dipindahkan, koordinasi terkait pelaksanaan program-program
pembangunan Kota Jakarta akan terus dilakukan.
"Komunikasi bisa kami lakukan setiap saat, sekaligus koordinasi.
Tapi Pak Ahok tidak menuntut supaya koordinasi setiap hari. Koordinasi
dilakukan ketika ada kebijakan-kebijakan yang harus dilaksanakan," ujar
Djarot.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok) saat ini tengah menjalani vonis dua tahun penjara terkait perkara
dugaan penistaan agama, sehingga statusnya sebagai gubernur
dinonaktifkan untuk sementara.
Sebelumnya, Ahok sempat ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1
Cipinang, Jakarta Timur. Namun, pada dini hari tadi, lokasi penahanan
Ahok dipindahkan ke Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Djarot: pemindahan Ahok bukan karena alasan keamanan
Rabu, 10 Mei 2017 21:34 WIB