Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Peghematan anggaran yang dilakukan
Kementerian Perindustrian diyakini tidak akan mempengaruhi pengembangan
Industri Kecil Menengah (IKM) yang tengah gencar didorong
pertumbuhannya.
"Tidak banyak pengaruh terhadap
penumbuhan populasi IKM. Hanya saja, kami lebih selektif untuk
memberikan pelatihan," kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih di
Jakarta, Jumat.
Menurut Gati, Kemenperin akan mengkaji lebih dalam tentang kesiapan daerah untuk menyelenggarakan pelatihan bagi IKM di sana.
"Lebih
selektif artinya kita pastikan ada tempatnya, sarana dan prasarananya,
jadi tidak perlu dana lebih untuk menyediakan fasilitas pelatihan," ujar
Gati.
Gati menyampaikan, Ditjen IKM akan
menghemat anggaran sebesar Rp2,4 miliar, di mana efektivitas tersebut
berasal dari sisa lelang dan dana yang terblokir.
"Jadi dana itu tadinya mau digunakan untuk menambah restrukturisasi mesin IKM, tapi ditunda dulu," ungkap Gati.
Komisi
VI DPR RI menyetujui efisiensi anggaran yang dilakukan Kementerian
Perindustrian pada Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp227 miliar sesuai
Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang
Kementerian/ Lembaga pada 22 Juni 2017.
Kemenperin
tidak mendapatkan tambahan anggaran (optimalisasi) pada APBN Perubahan
2017 dan sesuai Inpres tersebut, Kemenperin diminta melakukan efisiensi
anggaran.