Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Indonesia dinilai masih kekurangan banyak
talenta di bidang informasi dan teknologi (Information and
Technology/IT), padahal perkembangan ekonomi digital sedang berkembang
pesat di Tanah Air, dan telah merubah pola struktur konsumsi masyarakat.
Chief Executive Officer Go-Jek Nadiem Makarim dalam diskusi di Balai
Sidang Jakarta, Rabu, mengatakan minimnya talenta bidang teknologi
infromatika (TI) harus menjadi perhatian pemerintah. Salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah meningkatkan materi pendidikan bidang IT
sejak dini.
"Harapannya akan muncul sekolah-sekolah yang mengajarkan coding. Belum
banyak yang memberi pelajaran soal product engineering." ujar Nadiem.
Menurut Nadiem, "coding" atau pemograman komputer seharusnya merupakan
materi yang diajarkan sejak dini. Pasalnya, kemampuan dalam bahasa
pemrograman akan selalu dibutuhkan oleh industri terutama di era ini,
saat transformasi ekonomi konvensional menjadi digital.
"Dulu kita mengkonstruksi gedung-gedung, sekarang yang kita konstruksi adalah gedung-gedung kantor virtual," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Chief Financial Officer di layanan jasa
wisata berbasis aplikasi, Traveloka, Henry Hendrawan juga menekankan
pentingnya talenta di bidang IT untuk mengembangkan ekonomi digital.
Saat ini, di Indonesia, relatif sulit untuk mencari talenta yang bagus
untuk mengembangkan bisnis digital.
"Selain regulasi juga talent. Mencari talent yang banyak dan bagus jadi
tantangan untuk perusahaan rintisan yang berekspansi tidak hanya
domestik, tapi juga regional," ujar dia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan
Indonesia memiliki kesempatan dan kelebihan untuk mengembangkan ekonomi
digital. Salah satunya adalah penduduk Indonesia didominasi kaum muda,
yang cenderung sangat cepat menyesuaikan diri untuk masuk ke ekonomi
digital.
Akan tetapi, Darmin mengakui jumlah talenta di bidang IT masih belum memadai.
"Enggak usah programmer, itu terlalu tinggi. Harus dicari, dan dorong
saja pendidikannya atau buka lebih mudah untuk bidang tertentu," kata
Darmin.
Indonesia kekurangan talenta TI menyongsong ekonomi digital
Rabu, 20 September 2017 18:09 WIB