Gorontalo (ANTARA) - Umat Kristen di Provinsi Gorontalo, mengikuti kebaktian di sejumlah gereja yang ada di daerah itu, untuk memperingati "Jumat Agung" atau kematian Yesus Kristus di kayu salib.
Salah seorang jemaat yang mengikuti ibadah di Gereja Bait'el Kota Gorontalo mengatakan, Jumat Agung merupakan perayaan menghayati kematian Yesus di kayu salib.
"Kematian Yesus sebagai simbol pengorbanan untuk menebus dosa manusia, sedangkan hari Paskah dirayakan pada Minggu nanti atau hari ketiga setelah Yesus mati (kebangkitan Yesus)," ujarnya.
Ia menjelaskan jika setiap Jumat Agung ada prosesi perjamuan kudus, biasanya minum anggur dan makan roti, lambang darah dan tubuh Yesus yg mati di kayu salib.
Sementara itu, Pendeta Heliska Lenda Lengkong di Gereja Hosiana, Tinelo, Kabupaten Gorontalo mengatakan melalui apa yang terjadi di Jumat Agung membuat iman pemazmur semakin tumbuh.
"Serta ada harapan dan keyakinan yang besar bahwa ada saat yang tepat, Tuhan pasti akan menyatakan pertolongannya dan karena tidak pernah terlambat, karena sesudah dia berseru menyatakan apa yang ada dalam hatinya tetapi dia menyadari bahwa sebenarnya Tuhan itu tidak pernah diam," ucapnya.
Ia menerangkan jika sejak dalam kandungan, Tuhan itu sudah menjaga bahkan tidak pernah membiarkan pemazmur, bahkan dia yakin ada Tuhan yang bisa menolongnya dan melindungi dia dari musuh-musuh yang ada.
"Tetapi pemazmur tetap hanya berserah kepada Tuhan dengan mengharapkan kuasa dan pertolongannya, itu berarti pemazmur tidak hanya mau berhenti pada persoalan kehidupan yang ada pada penderitaan yang Ia alami," tambah dia.
Sehubungan dalam memperingati Jumat Agung dimana Yesus telah menjadi korban dan peristiwa kekerasan, tetapi peristiwa itulah yang justru membawa keberuntungan bagi umat manusia.
"Oleh karena itu umat kristiani diajak kembali bagaimana hidup dalam ajaran tuhan serta ada dalam ketaatan dan kesetiaan, kejujuran serta kepedulian dengan sesama," lanjutnya.
Umat Kristen di Gorontalo ikuti ibadah Jumat Agung
Jumat, 19 April 2019 18:41 WIB