Denpasar (ANTARA GORONTALO) - Konsulat Jenderal Australia di Denpasar, Bali,
Majel Hind membanting pintu masuk di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A
Denpasar di Kerobokan, Kabupaten Badung saat hendak mengunjungi
terpidana mati kelompok narkotika "Bali Nine".
Majel Hind bertandang ke lapas terbesar di Pulau Dewata itu, Senin,
sekitar pukul 09.00 Wita didampingi beberapa orang stafnya.
Diplomat itu kemudian memasuki lapas di tengah kerumunan sejumlah
awak media baik nasional maupun internasional yang saat itu tengah
melakukan peliputan di lapas setempat.
Saat melewati awak media dan membuka pintu lapas tersebut, Majel
kemudian membanting pintu yang terbuat dari besi itu sehingga
menimbulkan suara yang keras.
Aksi emosional diplomat asing itupun sempat mengejutkan para awak
media termasuk petugas lapas setempat yang bertugas membuka dan menutup
pintu.
Tidak diketahui pasti apa penyebab Majel membanting pintu lapas di hadapan awak media.
Namun diduga aksinya itu karena tidak menyukai keberadaan awak
media yang sejak beberapa hari terakhir berada di lapas tersebut.
Sejak seminggu terakhir perwakilan Konjen Australia di Denpasar
termasuk pengacara kedua terpidana mati penyelundup heroin itu
mendatangi lapas terpadat di Bali itu.
Kedatangan mereka untuk menjenguk duo Andrew Chan dan Myuran Sukumaran menjelang pelaksananaan eksekusi mati keduanya.
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menolak pengajuan grasi kedua
narapidana itu sehingga pelaksanaan eksekusi mati semakin dekat.
Lapas
Kerobokan maupun Kantor Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali belum
mengetahui informasi kapan dan dimana tempat pelaksanaan eksekusi mati
kedua penyelundup heroin itu.
Konjen Australia membanting pintu Lapas Kerobokan
Senin, 26 Januari 2015 12:36 WIB