Aden (ANTARA GORONTALO) - Pertempuran antara pasukan pemerintah Yaman dan
pemberontak Syiah meletus di beberapa perbatasan, Minggu (26/6),
menewaskan 41 orang.
Pertempuran tersebut terjadi saat Sekretaris
Jenderal PBB Ban Ki-moon tiba di Kuwait untuk mendorong kelanjutan
perundingan damai.
Pemberontak Huthi yang didukung Iran menekan
maju menuju pangkalan udara Al Anad, di provinsi selatan, Lahj, ungkap
pejabat militer.
Pemberontak dan pasukan sekutu mereka yang
loyal terhadap mantan presiden Ali Abdullah Saleh merebut daerah
Qubaita, di perbatasan antara Lahj dan Provinsi Taez.
Sebelas
pemberontak tewas ketika pesawat tempur dari koalisi pimpinan Saudi
mengebom mereka di Qubaita dan Kirsh, ungkap pejabat.
Sementara
itu di perbatasan antara Lahj dan Taez, lima pemberontak dan tiga
tentara pemerintah tewas dalam bentrokan yang dipicu oleh usaha
pemberontak untuk bergerak ke area Waziya, ungkap sumber di dalam milisi
loyalis.
Enam tentara lain tewas dalam bentrokan di kota
bergejolak di Taez, tempat pemberontak menyerang sebuah pangkalan
militer, ungkap pejabat militer.
Sementara itu, sembilan
pemberontak dan tujuh tentara tewas dalam 24 jam terakhir dalam
bentrokan di Yaman utara, setelah pemberontak menyerang loyalis di Nahm,
bagian timur laut ibu kota Sanaa.
Bentrokan berlanjut meski
gencatan senjata yang ditengahi PBB telah diberlakukan pada 11 April dan
memungkinkan perundingan damai di Kuwait.
Sekjen PBB tiba di
Kuwait untuk bertemu dengan perwakilan pemberontak dan pemerintah dalam
upaya mendorong perundingan yang tidak mengalami kemajuan sejak dua
bulan.
Pertempuran sengit di Yaman tewaskan 41 orang
Senin, 27 Juni 2016 10:24 WIB