Temanggung (ANTARA GORONTALO) -Ramainya media sosial (medsos) membincangkan
nama Mukidi akhir-akhir ini mendongkrak penjualan "Kopi Mukidi" di Dusun
Jambon, Desa Gandurejo, Temanggung, Jawa Tengah.
Petani sekaligus master roasting kopi, Mukidi (42) di Temanggung,
Minggu, mengatakan nama Mukidi yang ramai jadi olok-olakan di dunia maya
justru membawa berkah tersendiri bagi dirinya.
"Saya tidak tersinggung dengan gojekan tersebut. Sama sekali saya
tidak keberatan, ketika nama Mukidi menjadi bahan cerita lelucon
netizen. Justru saya malah diuntungkan dengan candaan tersebut,"
katanya.
Ia menuturkan dengan candaan tersebut, usaha kopi yang dia diberi
merk "Kopi Mukidi" menjadi semakin terkenal. Padahal merk tersebut
diciptakan jauh sebelum demam Mukidi mewabah di kalangan netizen.
"Sejak ramai dibincangkan di medsos, penjualan kopi saya meningkat
tajam. Sebelumnya rata-rata tiap hari terjual satu kilogram. Kini bisa
terjual 10 hingga 15 kilogram," katanya.
Ia mengatakan keluarga dan teman-temannya sebagian besar merespon
positif adanya cerita lucu Mukidi. Banyak di antaranya yang kemudian
menyapa dan bertanya kepada dirinya, baik langsung maupun melalui media
sosial, perihal namanya yang kebetulan sama dengan tokoh Mukidi.
"Keluarga, teman-teman, pada ketawa. Saya ambil positifnya saja," katanya.
Bahkan, katanya beberapa hari terakhir akun facebook pribadinya
tiba-tiba banyak permintaan pertemanan. Hal ini tentu tidak biasa
terjadi pada hari-hari sebelumnya.
Istri Mukidi, Sumi (31) mengatakan dirinya tidak merasa risau
sedikit pun atas candaan di sosmed yang kebetulan sama dengan nama
suaminya.
"Sebagai istri pak Mukidi, menanggapi candaan Mukidi justru ada
hikmahnya. Mudah-mudahan jualan kopi kami makin laris, rezeki melimpah,"
katanya.
Mukidi di medsos dongkrak penjualan kopinya
Senin, 29 Agustus 2016 9:08 WIB