Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di
Jakarta pada Rabu sore, bergerak melemah menjadi Rp13.283, dibandingkan
posisi sebelumnya Rp13.265 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Yulia Safrina di Jakarta,
mengatakan penguatan dolar AS terpengaruh dari proyeksi data
ketenagakerjaan non-pertanian Amerika Serikat yang berpotensi meningkat,
serta harga minyak mentah dunia yang cenderung melemah.
"Optimisme itu menjadikan dolar AS bertahan di area penguatan terhadap mayoritas mata uang dunia," katanya.
Ia menambahkan, sektor swasta AS diperkirakan mampu menambah jumlah
pekerja pada Agustus ini. Penguatan dolar AS berpotensi terjaga jika
tidak ada perbedaan signifikan antara ekspektasi dengan data aktual.
Sementara itu, lanjut dia, harga minyak mentah yang kembali berada di area negatif turut menopang laju dolar AS.
Harga
minyak jenis WTI Crude melemah 0,28 persen menjadi 46,22 dolar AS per
barel, dan Brent Crude turun 0,45 persen menjadi 48,15 dolar AS per
barel.
Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan,
salah satu fokus pelaku pasar saat ini sedang tertuju pada pencapaian
uang tebusan dari program amnesti pajak yang meningkat serta RAPBN 2017
yang lebih realistis.
"Diharapkan sentimen domestik itu menjaga rupiah tidak terdepresiasi lebih dalam," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu ini
mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.300
dibandingkan Selasa (30/8) Rp13.260.
Kurs rupiah melemah jadi Rp13.283 per dolar AS
Rabu, 31 Agustus 2016 18:29 WIB