Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
menginginkan para akademisi aktif menjadi agen perubahan sektor kelautan
dan perikanan di Tanah Air.
"Saya meminta akademisi menjadi partisipan aktif, agen perubahan,
yaitu mengubah bangsa kita menjadi bangsa yang tadinya agrikultur menuju
maritim," kata Menteri Susi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta,
Minggu.
Menurut dia, partisipasi aktif akademisi dalam memberikan sumbangsih
nyata diperlukan karena sebagai negara maritim, Indonesia dinilai juga
harus mampu memprioritaskan pembangunan kelautan dan perikanan
nasionalnya.
Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi
Pudjiastuti saat memberikan orasi ilmiah bertajuk "Prioritas
Pembangunan Kelautan dan Perikanan Indonesia" pada wisuda ke 83 angkatan
I tahun 2017 di Universitas Muhammadiyah Malang.
Susi menilai, mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia
bukanlah cita-cita ambisius, tapi juga memerlukan sikap dan cara
berpikir realistis.
"Poros maritim itu bukan hanya sekedar kegiatan di dalam negeri.
Poros adalah sebuah titik tolak dari putaran kemana-mana," katanya.
Untuk itu, ujar dia, sebagai negara maritim, Republik Indonesia juga
harus dapat menjaga laut yang juga merupakan masa depan bangsa.
Pesan kepada akademisi tersebut juga pernah diberikan Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Bandung, tepatnya saat
memberikan kuliah umum di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB),
Jumat (3/2).
"Saya persilakan peneliti-peneliti ITB melakukan riset di pusat
riset maritim, di Pangandaran. Saya minta akademisi harus bisa membuat
studi analisitis yang bermanfaat bagi bidang perikanan dan kelautan
kita," kata Susi Pudjiastuti.
Menurut dia, peran akademisi tersebut salah satunya bisa untuk mengkaji kebijakan reklamasi di Indonesia.
Lebih lanjut ia mengatakan kebijakan perikanan dan kelautan yang
harus dikawal oleh semua pihak adalah Perpres Nomor 44 Tahun 2016
tentang Perikanan Tangkap.
"Akademisi harus menjaga Perpres 44/2016, saya takut ini direvisi.
Harus dijaga oleh semua ilmuan, tokoh nasional jangan sampai perikanan
dikasihkan ke pihak asing," katanya.
Menteri Susi ingin akademisi jadi agen perubahan
Minggu, 26 Februari 2017 12:51 WIB