Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Selasa pagi, bergerak menguat tipis sebesar delapan poin
menjadi Rp13.317, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.325 per dolar
AS.
"Rupiah terlihat masih stabil walaupun sebagian kurs di kawasan
Asia yang cenderung bergerak melemah terhadap dolar AS," kata Ekonom
Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan bahwa salah satu faktor yang menjaga fluktuasi
rupiah yakni terjaganya laju inflasi Maret 2017, situasi itu juga turut
memberikan sentimen positif tambahan terutama ke pasar surat utang
negara (SUN).
Di sisi lain, lanjut dia, harga minyak mentah yang mulai naik juga
menjadi sentimen positif tambahan bagi rupiah. Terpantau harga minyak
jenis WTI Crude menguat 0,04 persen menjadi 50,26 dolar AS per barel,
dan Brent Crude naik 0,06 persen menjadi 53,15 dolar AS per barel.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa
tampaknya pergerakan rupiah kembali menyerap sentimen positif dari
rendahnya angka inflasi Maret 2017.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Maret 2017 mengalami
deflasi sebesar 0,02 persen. Dengan demikian, tingkat inflasi tahun
kalender (Januari-Maret) 2017 sebesar 1,19 persen, dan tingkat inflasi
tahun ke tahun (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 3,61 persen.
"Anggapan stabilnya inflasi memberikan sentimen positif pada
kondisi makro yang berimbas positif pada laju nilai tukar rupiah,"
katanya.
Nilai tukar rupiah selasa pagi Rp13.317
Selasa, 4 April 2017 11:38 WIB