Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memasok 58
ton bawang putih yang diimpor dari Tiongkok ke Pasar Induk Kramat Jati
untuk menekan harga komoditas tersebut menjelang bulan Ramadhan.
Bawang putih tersebut dikirim dengan dua kontainer yang
masing-masing berisi 29 ton untuk dijual di pasaran seharga Rp25.000/kg
sehingga harga bawang putih yang semula mencapai Rp60.000 per kilogram
di level konsumen dapat ditekan.
"Tadi pagi harga turun yang biasanya Rp45 ribu nanti kita jual Rp25
ribu per kilogram, artinya turun 44 persen dan juga perusahaan yang
mengirim bawang putih ke Pasar Induk Kramat Jati setiap hari sesuai
laporan minimal dua kontainer setiap hari. Tidak ada alasan harga naik
bergejolak," kata Menteri Amran pada operasi pasar di Pasar Induk Kramat
Jati, Jakarta, Rabu.
Dalam operasi pasar tersebut, Mentan didampingi Wakapolri Komjen
Syafruddin, Kapolda Metro Jaya M. Iriawan dan Direktur Jenderal
Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan.
Ia menjelaskan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan
telah sepakat bahwa harga bawang putih yang dijual pada level konsumen
tidak boleh di atas Rp38.000/kg.
Sebanyak 42 importir bawang putih juga telah sepakat tidak akan
menjual komoditas tersebut di atas Rp38.000/kg dan tidak menimbun di
gudang yang akan mengakibatkan gejolak harga.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Pengusaha Bawang Putih
Indonesia (APBPI) Piko Nyoto Setiadi mengatakan sementara ini baru dua
kontainer yang memasok bawang putih ke Pasar Induk Kramat Jati.
Nantinya, akan dikirim berturut-turut hingga sebelum Hari Raya Idul
Fitri.
"Baru dua kontainer di Pasar Kramat Jati. Ada juga di Surabaya.
Nanti akan dikirim berturut-turut hingga sebelum lebaran dari PT Citra
Gemini Mulya. Ada 11 kontainer totalnya," kata Piko.
Ia menjelaskan harga bawang putih yang diambil dari Tiongkok ini
sebesar 1.950 dolar AS per metrik ton untuk dijual di pasar sebesar
Rp25.000/kg.
Dengan harga jual di Tiongkok yang masih fluktuatif sekitar 2.700
dolar AS hingga turun 850 dolar AS per metrik ton, sebagian importir
memang mengalami rugi, namun mereka akan untung pada stok bawang
berikutnya.
"Ambil dari Cina masih mahal, sekarang sudah murah karena memang di
Cina harganya masih terjadi fluktuatif. Menurut perhitungan itu rugi,
tapi nanti stok-stok berikutnya baru untung," ungkapnya.
Mentan pasok 58 ton bawang putih impor
Rabu, 17 Mei 2017 13:44 WIB