Pamekasan (ANTARA GORONTALO) - Para penambak garam di Kabupaten Pamekasan,
Jawa Timur pada musim produksi garam tahun ini mulai menggunakan
teknologi geomembran dengan dukungan dari Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
"Ada 15 hektare lahan tambak garam di Kecamatan Pademawu yang
mendapatkan bantuan teknologi geomembran saat ini," kata Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Pamekasan Nurul Widiastutik lewat telepon kepada
Antara, Jumat pagi.
Ia menambahkan lahan tambak yang sudah menggunakan teknologi geomembran itu merupakan milik empat kelompok usaha di Pamekasan.
"Saat ini, garapan lahan tambak yang akan menggunkan teknologi geomimbran itu mulai dilakukan oleh para petambak," katanya.
Menggunakan
teknologi geomembran, garam produksi dengan mengalirkan air laut ke
kolam penampungan dengan penyaring ijuk, batok kelapa dan batu zeolit
sebelum masuk ke kolam penampungan yang sudah terlapisi plastik.
Lapisan
ijuk menyaring air laut yang masuk ke meja kristal yang dilapisi
plastik, dan batok kelapa dan batu zeolit digunakan sebagai karbon aktif
untuk menghilangkan bau dan membuat garam yang dihasilkan berwarna
putih alami.
Teknologi itu memungkinkan proses pengkristalan
garam berlangsung lebih cepat, hanya 14 hari, jauh lebih cepat dibanding
pengkristalan dengan metode produksi garam tradisional yang butuh waktu
sampai 30 hari.
Selain itu penggunaan lapisan plastik pada meja kristal membuat proses penguapan jauh lebih sempurna.
"Selain proses penguapan jauh lebih sempurna, dengan menggunakan
penadah kolam yang menggunakan plastik, garam yang dihasilkan juga jauh
lebih banyak," kata Nurul.
Ia menambahkan produksi garam
menggunakan teknologi itu hasilnya bisa sampai dua kali lipat dari
produksi garam menggunakan cara tradisional.
"Dulu penambak garam
di Pamekasan ini banyak yang tidak mau. Tapi setelah melihat langsung
hasilnya, mereka semuanya ingin menggunakan teknologi ini," ujarnya.
Nurul
mengatakan luas lahan garam di Kabupaten Pamekasan mencapai 917,22
hektare, tersebar di kecamatan, dengan produktivitas 97,36 ton per
hektare.
"Produksi garam 89.282 ton dengan proses produksi biasa.
Jika nantinya semua penambak garam menggunakan teknologi geomembran,
hasilnya bisa menjadi dua kali lipat," katanya.
Penambak garam Pamekasan mulai gunakan teknologi
Jumat, 28 Juli 2017 9:31 WIB