PBB (ANTARA GORONTALO) - Satu dari sembilan orang di dunia atau lebih dari
800 juta jiwa menderita kelaparan, kata juru bicara PBB Stephane
Dujarric.
Dibandingkan satu dekade lalu, jumlah orang kelaparan turun 100 juta, katanya, Selasa, seperti dikutip dari Xinhua.
Kecenderungan penurunan itu menunjukkan bahwa target Millenium
Develoment Goals (MDGs) untuk mengurangi setengah dari penderita
kekurangan nutrisi dapat dicapai dengan komitmen politik yang besar,
kata Dujarric.
Laporan yang disampaikan Dujarric itu ditulis bersama oleh
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Dana Internasional untuk
Pembangunan Pertanian (IFAD), dan Program Pangan Dunia (WFP).
Laporan tersebut menunjukkan kecenderungan positif. Jumlah
penderita kelaparan di dunia turun lebih dari 100 juta dalam satu dekade
terakhir dan lebih dari 200 juta sejak 1990.
"Tiongkok secara khusus berhasil menurunkan angka kelaparan sampai
138 juta jiwa. Sementara 10 negara yang mencapai prestasi paling baik
dalam hal yang sama adalah Armenia, Azerbaijan, Brasil, Kuba, Georgia,
Ghana, Kuwait, Saint Vincent dan Grenadines, Thailand, dan Venezuela,"
kata FAO dalam siaran persnya.
Sampai sejauh ini, sudah 63 negara berkembang yang mencapai target
MDGs sementara enam negara lain diharapkan menyusul sebelum akhir 2015.
"Ini adalah bukti bahwa kita bisa memenangi peperangan melawan
kelaparan dan dapat menginspirasi negara lain untuk berkomitmen lebih
dengan bantuan komunitas internasional jika dibutuhkan," demikian
laporan PBB mengatakan.
Laporan PBB menyatakan bahwa akses makanan telah jauh meningkat di
negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, terutama di kawasan
Asia Tenggara dan Asia Timur.
Sementara di Asia Selatan dan Amerika Latin, hanya beberapa negara
dengan program perlindungan sosial yang baik yang dapat meningkatkan
akses terhadap makanan.
Di kawasan sub-Sahara Afrika, satu dari
empat orang masih menderika kekurangan nutrisi kronis. Sedangkan di Asia
tercatat 526 juta orang mengalami kelaparan.
"Kemajuan yang lambat tercatat di beberapa negara Afrika, termasuk
di antaranya Bostwana, Pantai Gading, Madagaskar, Malawi, Namibia,
Uganda, Tanzania, dan Zambia. Di negara tersebut, tingkat kelaparan
justru naik," kata PBB.
Kondisi yang sama juga dialami oleh sejumlah negara Asia seperti
Korea Utara, Irak, Tajikistan, dan Uzbekistan. Kemudian di Amerika
Latin, El Salvador dan Guatemala menunjukkan kemajuan yang relatif
lambat.
PBB menekankan perlunya komitmen politik untuk memerangi kelaparan mengingat angka kelaparan yang masih sangat tinggi.
Temuan dan rekomendasi dari laporan itu akan didiskusikan oleh wakil
pemerintahan, kelompok masyarakat sipil, dan sektor swasta dalam
pertemuan Komite Ketahanan Pangan Dunia di Roma, 13-18 Oktober
mendatang.
PBB: 800 juta warga dunia masih kelaparan
Rabu, 17 September 2014 19:53 WIB
Ilustrasi. Anak pengungsi Somalia yang baru saja tiba menunggu uji medis di kemah pengungsian Dadaab, dekat perbatasan Kenya-Somalia, Sabtu (23/7). (FOTO ANTARA/REUTERS/Kabir Dhanji/djo/11)