Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menyampaikan orasi ilmiah tentang kontribusi daerah dalam pengembangan perubahan iklim pada wisuda mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Kamis (27/2).

"Dua hal yang akan dibahas yaitu perubahan iklim yang sangat menarik perhatian ditingkat global, nasional dan lokal serta apa kontribusi daerah dalam pengendalian dampak perubahan iklim," ujarnya.

Menurut Nelson yang juga mantan Rektor UNG, hal tersebut terkait dengan ilmu pengetahuan yang digelutinya di universitas tersebut.

"Sebagai orang ilmiah, maka tentunya kita berpikir bagaimana menggabungkan antara pemikiran deduktif secara teoritis dan induktif secara empiris," ucapnya.

Mengenai perubahan iklim kata Nelson, secara global hampir setiap 100 tahun terjadi kenaikan suhu hingga 2 derajat celsius.

"Secara global setiap pembangunan selalu memperhatikan lingkungan yang dilakukan secara berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs)," jelasnya.

Nelson mengatakan dalam skala nasional berbagai kasus terjadi akibat perubahan iklim, seperti banjir, longsor, tanah longsor dan cuaca ekstrim.

"Kita bisa lihat di daerah Gorontalo, saat tahun 2016 terjadi banjir di 12 kecamatan di Kabupaten Gorontalo, dan jumlah kerugian negara mencapai 400 miliar sedangkan anggaran kami hanya Rp1 triliun lebih," jelasnya.

Artinya kata Nelson, jika kita tidak membangun berbasis lingkungan hidup, maka akan banyak kerugian dibandingkan keuntungan yang didapat.

"Oleh karena itu saya meminta kepada wisudawan yang menjadi pelopor daerah agar mengutamakan lingkungan di daerah, dan di Kabupaten Gorontalo kita mencanangkan pembangunan berbasis lingkungan hidup," bebernya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020